Ahad 01 Nov 2015 08:16 WIB

Hingga Oktober, Enam Polisi Bunuh Diri

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Ani Nursalikah
Sepanjang 2015 hingga Oktober, sudah terjadi enam kasus polisi bunuh diri.
Foto: asaljangan.com
Sepanjang 2015 hingga Oktober, sudah terjadi enam kasus polisi bunuh diri.

REPUBLIKA.CO.ID, ‎JAKARTA -- Indonesia Police Watch (IPW) prihatin melihat fenomena kasus polisi bunuh diri terus terjadi. Apalagi kasus bunuh diri itu terjadi di ibu kota Jakarta atau di lingkungan Polda Metro Jaya.

Sepanjang 2015 hingga Oktober, sudah terjadi enam kasus polisi bunuh diri, dua di antaranya bunuh diri di rumah kekasihnya di Jakarta. Terakhir, kasus bunuh diri dilakukan Kanit Lantas Polsek Cipondoh,  IptuBudi Riyono di rumah wanita idaman lain (WIL)nya berinisial H di Perumahan Griya Kenangan, Cipondoh, Tangerang, Banten pada Sabtu (31/10).

"Kasus ini menunjukkan sebagai seorang perwira Polri yang tidak mampu mengontrol emosinya sehingga mengambil jalan pintas," ujar Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane, Ahad (1/11).

Ada lubang bekas tembakan di kepala kanan di atas daun telinga korban serta tangan kanannya memegang pistol Revolver kaliber 38 mm. Kondisi ini, kata Neta, menunjukkan betapa mudahnya yang bersangkutan frustrasi sehingga nekat mengambil jalan pintas menghabisi hidupnya sendiri.

Kasus polisi bunuh diri dari waktu ke waktu menunjukkan tren peningkatan. Dalam lima bulan pertama 2015 ada tiga polisi bunuh diri. Di 2014 juga ada tiga polisi bunuh diri. "Jumlah anggota Polri yang bunuh diri di 2013 naik 300 persen lebih, jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," kata Neta.

Dia mengatakan kasus bunuh diri yang dilakukan anggota Polri menjadi sebuah peristiwa yang sangat memprihatinkan. Sebab dari waktu ke waktu menunjukkan peningkatan.

Kasus polisi bunuh diri kembali marak di akhir Januari 2014. Tercatat tiga kasus bunuh diri dilakukan anggota Polri. Salah satunya adalah Briptu Guntur, anggota Satuan Reserse Kriminal Polres Sukabumi Kota, Jawa Barat yg ditemukan tewas di kontrakannya di Jalan Taman Bahagia, Kota Sukabumi.

Ia bunuh diri dengan senjata apinya pada 22 Jan 2014, setelah cekcok dengan pacarnya yang bernisial WI. Lalu, anggota Satuan Sabara Kepolisian Daerah (Polda) Riau, Bripka Rizki Habibi. Ia bunuh diri dengan menyarangkan peluru ke dada sebelah kiri, pada 28 Januari 2014. Kejadian itu berlangsung di halaman BNI, Jalan Sudirman, Pekanbaru.

Seperti kasus Briptu Guntur, kasus di Polda Riau ini juga berlatar belakang asmara.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement