Ahad 01 Nov 2015 00:26 WIB

Ulama Madura Deklarasi Tolak Paham Sesat

Aliran sesat (ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Aliran sesat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKALAN -- Para ulama dari berbagai pondok pesantren di Pulau Garam, Madura, Jawa Timur, mendeklarasikan menolak paham sesat, Sabtu (31/10). Deklarasi digelar oleh para ulama yang mengatasnamakan diri Aliansi Ulama Madura (AUMA) di Pondok Pesantren Nurul Kholil, Kelurahan Demangan Kecamatan Kota Bangkalan.

"Untuk membersihkan paham yang sesat dan menyimpang dari ajaran agama Islam yang sebenarnya," kata juru bicara ulama Madura dari Ponpes Al-Fudhola Pamekasan KH Fadholi, Moh Ruham.

Selain menolak ajaran yang bertentangan dengan Islam, Fuholi juga menyatakan, menolak empat aliran paham yang tidak sesuai dengan ajaran "ahlus sunnah wal jamaah". Menurut dia, keberadaan yang tidak sesuai dengan Aswaja (ahlus sunnah wal jamaah) ini, telah membuat masyarakat resah dan tidak tenang.

Ajaran mereka, kata dia, sering memancing emosi umat Islam yang masyoritas NU, dengan aqidah yang menyesatkan.

"Kita tidak ingin faham ini masuk ke Madura dan Indonesia pada umumnya. Lihat saja negara Timur Tengah kacau karena paham ini," ucapnya menegaskan.

Namun, lanjut Fadholi, dalam membersihkan faham-faham yang meresahkan umat ini AUMA akan memperkokoh akidah Aswaja yang menjadi pedomaman warga NU. Hal sedana juga di ungkapkan, Wakil Gubenur Jawa Timur Syaifullah Yusuf yang menyatakan, tugas para kia dan ulama untuk membentengi akidah umat, dan sesuai dengan ajaran ulama terdahalu yang terbukti telah membawa kemerdekaan dan membawa ketentraman bagi bangsa Indonesia.

"Pemerintah akan siap membantu, dengan menutup aliran tersebut, apabila mengganggu ketenangan umat," tegasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement