Ahad 01 Nov 2015 03:00 WIB

Pak Ogah Berharap Ada Museum Pak Raden

Rep: c39/ Red: Taufik Rachman
Abdul Hamid (Pak Ogah) hadir dalam pemakaman almarhum Suryadi atau lebih dikenal dengan nama Pak Raden di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Sabtu (31/10). Almarhum Pak Raden meninggal dunia dalam usia 82 tahun di Rumah Sakit Pelni akibat sakit infeksi paru
Foto: Republika/Yasin Habibi
Abdul Hamid (Pak Ogah) hadir dalam pemakaman almarhum Suryadi atau lebih dikenal dengan nama Pak Raden di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Sabtu (31/10). Almarhum Pak Raden meninggal dunia dalam usia 82 tahun di Rumah Sakit Pelni akibat sakit infeksi paru

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Abdul Hamid atau lebih dikenal sebagai Pak Ogah, meminta pihak keluarga mengamankan asset-aset almarhum sahabatnya sekaligus gurunya, Suyadi alias Pak Raden. Pak Ogah menginginkan ada museum yang memuat karya-karya Pak Raden.

“Saya mohonlah kepada pihak keluarga tolonglah aset-aset almarhum diamankan kalau perlu kita cari sponsor, kita buat satu museum, museum pak raden,” katanya saat menghadiri prosesi pemakaman Pak Raden di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Sabtu (31/10).

Pak Ogah mengaku, teman-temannya dalam serial Si Unyil banyak yang tidak mampu, karena itu harus mencari sponsor. “Kita cari sponsornya saja, karena kita anak-anak Unyil tidak mampu, maklum semua lah,” ujar pria kelahiran 3 Desember 1948 tersebut.

Pak Raden merupakan seorang budayawan dan tokoh dongeng Indonesia. Namun, banyak yang menilai Pak Raden kurang dihargai oleh pemerintah. Padahal, dikatakan seorang budayawan akan dapat mengubah pikiran dan nasib masyarakat suatu bangsa.

“Mudah-mudahan dapat sponsor, mereka mau membuat satu museum Pak Raden. Karena saya pikir hasil seni beliau itu banyak sekali, sampai nggak tertampung di rumahnya,” jelas Pak Ogah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement