REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Bandara Sultan Thaha Jambi sejak dua hari lalu sudah kembali beroperasi setelah sekitar dua bulan lebih "lumpuh" akibat kabut asap yang melanda Provinsi Jambi.
Kepala Unit Pelayanan Operasional Bandara Sultan Thaha Jambi, Parolan Simanjuntak di Jambi, Sabtu mengatakan, dalam dua hari ini Bandara STS Jambi sudah beroperasi kembali, dan pagi ini, Sabtu (31/10) pukul 08.55 WIB, pesawat Kepresidenan "take off" dari bandara ini.
Kemarin siang (Jumat 30/10) sekitar pukul 11.00 WIB, pesawat yang membawa rombongan Presiden Joko Widodo mendarat mulus di bandara Sultan Thaha Jambi.
"Kemudian lagi sejak dua hari yang lalu atau Kamis (29/10) hingga hari ini (sabtu) pesawat Lion Air sudah tiga kali mendarat dan terbang dari bandara Jambi," kata Parolan.
Kemudian dijadwalkan untuk pesawat Garuda dan Citilink juga sudah mulai membuka penerbangannya pada Minggu 1 Nopember 2015.
Untuk saat ini saja data dari BMKG Jambi bahwa jarak pandang di bandara Sultah Thaha Jambi pada pukul 10.05 WIB adalah 3.600 meter atau diatas batas normal untuk pendaratan pesawat di bandara, kata Parolan Simanjuntak.
Sementara itu di Kota Yogyakarta. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengungkapkan hingga saat ini masih terdapat empat bandara yang ditutup akibat bencana kabut asap yang ditimbulkan dari pembakaran lahan dan hutan di Sumatera dan Kalimantan.
Dari sebanyak 35 bandara yang terkena dampak kabut asap, saat ini masih ada empat bandara yang belum beroperasi atau statusnya masih ditutup tersebut diantaranya Bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara Sutan Thaha Jambi serta Bandara Gusti Syamsir Alam Kota Baru, Kalimantan Selatan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika