REPUBLIKA.CO.ID,PULANG PISAU - Presiden Joko Widodo membeberkan tiga langkah antisipasi untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan merebak di tahun-tahun selanjutnya.
Langkah pertama, ujar Jokowi adalah pembangunan sekat kanal di semua daerah di Indonesia, baik provinsi dan kabupaten yang rawan kebakaran hutan dan lahan. Prioritas pembangunan sekat kanal adalah daerah yang memiliki lahan gambut di wilayahnya.
Langkah kedua, lanjut Jokowi, adalah aksi pencegahan. Dalam tahap ini Jokowi meminta daerah untuk lebih terlibat. Ketika titik api masih sedikit, Pemda diminta sigap memadamkan api sebelum merembet dalam skala yang lebih luas.
"Kalau api baru satu, daerah harus padamkan. Kabupaten harus tanggung jawab padamkan. Kalau baru satu, dua atau tiga, cepat padamin. Kalau sudah lima atau sepuluh titik api cepat padamin oleh provinsi. Itu tugas daerah. Itu guna otonomi daerah," ujar Jokowi saat meninjau sekat kanal di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Sabtu (31/10).
Titik api yang masih sedikit, lanjut Jokowi, adalah tanggung jawab daerah untuk padamkan. Apabila kondisi memburuk seperti saat ini, di mana titik api menjalar hebat, Jokowi memastikan pemerintah pusat akan terlibat.
Langkah ketiga yang Jokowi lakukan adalah penegakan hukum bagi siapapun yang terbukti melakukan kejahatan dalam membakar hutan atau lahan. Jokowi menyebut sejauh ini sudah ada 270 pihak yang diusut dalam investigasi bencana kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan, Sumatera, dan daerah lain di Indonesia.
Kedatangan Jokowi sendiri di Palangkaraya disambut suka cita warga. Banyak warga yang rela berdiri di tepi jalan untuk sekedar mengabadikan saat orang nomor 1 di Indonesia ini lewat. Udara di Palangkaraya sendiri sudah jauh lebih baik saat ini, setelah pekan ini Kalimantan Tengah kerap diguyur hujan. Bandara Tjilik Riwut di Palangkaraya dan Bandara Iskandar di Pangkalan Bun juga telah kembali beroperasi.