Sabtu 31 Oct 2015 16:28 WIB

Jokowi Datang, Warga Palangkaraya Dibuat Susah

Rep: Sapto Andhika C/ Red: Indira Rezkisari
Empat patung Keluarga Berencana (KB) mengenakan masker di Jalan S Parman, Palangkaraya, Kalteng, Selasa (27/10). Masker tersebut dipasang oleh warga setempat, sebagai aksi protes terhadap pemerintah daerah yang dinilai lamban dalam menangani bencana asap d
Foto: Antara
Empat patung Keluarga Berencana (KB) mengenakan masker di Jalan S Parman, Palangkaraya, Kalteng, Selasa (27/10). Masker tersebut dipasang oleh warga setempat, sebagai aksi protes terhadap pemerintah daerah yang dinilai lamban dalam menangani bencana asap d

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Kedatangan Presiden Joko Widodo ke Palangkaraya ternyata tidak lantas disambut suka cita semua warga. Saat Jokowi meninjau pembangunan sekat kanal di ujung Jembatan Tumbang Nusa, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah jalan utama yang menghubungkan Banjarmasin, Kalimantan Selatan dan Palangkaraya terpaksa ditutup. Akibatnya, kemacetan total tak terhindarkan. Setidaknya antrean mobil dan motor menumpuk sepanjang 3 km.

"Bikin warga ada yang marah-marah. Jalan terganggu padahal ada yang mau ke rumah sakit. Jokowi bikin susah warga," ujar Adi (26 tahun) salah satu pengemudi mobil yang menunggu di tepi jalan, Sabtu (31/10).

Adi menyayangkan pihak keamanan yang menutup jalan. Padahal, jalan yang ditutup merupakan jalan utama antarprovinsi. Dia malah menilai, kedatangan Jokowi menambah kesusahan yang dialami warga.

Meski demikian, ada juga warga yang menyambut baik kedatangan orang nomor 1 di Indonesia tersebut. Kedatangan Jokowi, dinilai bentuk kepedulian terhadap korban asap dan bentuk keseriusan dalam menangani bencana asap. Ketua Pospera Kalteng Alisae Sumandie menilai, kepulangan Jokowi dari AS yang lebih cepat demi tangani asap, memberikan harapan bagi warga yang terpapar asap selama lebih dari 3 bulan.

"Saya kira beliau tidak terlambat ke sini. Dulu sudah pernah juga. Artinya Jokowi sudah peduli," ujar Alisae.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement