REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fraksi Partai Gerindra akhirnya menyetujui Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 yang diajukan pemerintah.
Sebelumnya, Gerindra ngotot tak akan menyetujui RAPBN 2016 yang diajukan pemerintah. Sebab, dalam RAPBN tersebut masih terdapat postur Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk BUMN.
Namun, setelah melalui lobi dan melewati dua kali skorsing sidang paripurna, akhirnya Gerindra melunak. Gerindra menerima RAPBN dengan adanya PMN yang pencairannya harus melalui persetujuan komisi terkait di DPR.
Ketua Fraksi Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan, fraksinya memang menolak keberadaan PMN dalam postur anggaran RAPBN 2016.
Namun, Gerindra tetap menyetujui RAPBN yang diajukan pemerintah tersebut. Selanjutnya, Gerindra akan terus mengawasi kinerja pemerintah dalam merealisasikan program-programnya.
"Fraksi Gerindra menerima RAPBN untuk menjadi APBN 2016 dan akan terus mengawasi pemerintah," katanya, Jumat (30/10).
Pernyataan dari fraksi Gerindra ini disambut dengan tepuk tangan oleh anggota DPR RI lain. Setelah penyampaian pendapat dari fraksi Gerindra, pimpinan sidang paripurna DPR, Taufik Kurniawan menanyakan kembali apakah RAPBN 2016 dapat disetujui menjadi APBN 2016.
Lalu, peserta sidang paripurna menyatakan persetujuannya. Kemudian, pimpinan sidang paripurna mengetok palu mengesahkan RAPBN 2016 menjadi APBN 2016.