REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Identitas jenazah siswi SMP yang ditemukan tewas mengenaskan di area Perhutani Petak 17, RPH Tenjo, Desa Pangaur, KecamatanJasinga, Kabupaten Bogor pada 23 Oktober lalu akhirnya berhasil teridentifikasi.
Jasad tersebut diketahui bernama Adinda Anggia Putri (12 tahun), warga Jalan Bendungan Jatiluhur Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pihak kepolisian akhirnya mengungkapkan kalau ada tanda pemerkosaan sebelum korban meninggal dunia.
Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti membenarkan sudah terjadi tindakan pemerkosanan sebelum korban tewas. Ia mengatakan meski wilayah tewasnya korban berada di Bogor, ia tetap melakukan koordinasi dengan Polres Bogor.
"Hasil visum mengatakan, korban diperkosa lewat belakang karena bagian depan sedang haid, ini pembunuhan cukup keji," katanya saat ditemui di Mapolda Metro Jaya pada Jumat, (30/10).
Sampai saat ini, Krishna telah meminta orang tua korban untuk membuat laporan polisi. Sehingga laporan polisi kini sudah dibuat di Polda Metro Jaya dengan bentuk laporan kehilangan anak." Intinya dari sini jadi dasar penyidik Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan. Sekarang proses penyelidikan sedang dilaksanakan. Kita butuh waktu, tapi kami yakin kasus ini akan terungkap," jelasnya.
Korban diketahui merupakan siswi sekolah di MTs Al-Mubarak Jatiluhur, Jakarta Pusat. Sebelumnya, jenazah tersebut menggegerkan warga Desa Pangaur, Kecamatan M Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Jenazah itu ditemukan di tengah hutan area milik Perhutani, Petak 17a, RPH Tenjo dengan kondisi hanya mengenakan bra tanpa baju dan rok biru seragam SMP serta celana pendek berwarna biru dengan kondisi kepala dipenuhi bekas luka dan darah yang sudah mengering.