REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Mahasiwa Universitas Parahyangan (Unpar) Andy Setiawan Haryanto yang jatuh dari Bandung Tour on Bus (Bandros) meninggal dunia pada Kamis (29/10). Pihak RS Borromeus belum dapat memberikan informasi terkait penyebab kematian Andy.
"Terkait masalah penyebab, dari pihak medis," terang Sekretaris RS Borromeus Kornelius Rukmana melalui telepon pada Kamis (29/11).
Kornelius mengatakan mendiang Andy meninggal dunia sekitar pukul 19.20 WIB. Sebelumnya, Kornelius mengatakan Andy mulai mendapatkan perawatan di RS Borromeus pada Rabu (28/10) sekitar pukul 12.08 WIB, sesaat setelah kecelakaan terjadi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, mendiang Andy yang terjatuh dari bagian atas Bandros menderita luka di bagian kepala. Mendiang Andy sempat mendapatkan perawatan di ruang ICU lantai 3 RS Borromeus. Selama perawatan, Andy ditangani oleh tiga orang dokter yang terdiri dari dokter umum dan dokter spesialis.
Sebelumnya, mendiang Andy terjatuh dari bagian atas Bandros akibat tersangkut kabel di Jalan Wastukencana pada Rabu (28/10) siang. Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Bandung menginformasikan bahwa mendiang Andy terjatuh pada saat ia akan mengambil foto dari atas Bandros.
Di samping itu, Kapolrestabes Bandung Angesta Romano Youol mengatakan pemeriksaan terhadap sopir Bandros kuning berplat nomor D 8812 EDO tersebut sudah dilakukan. Dari hasil pemeriksaan, lanjut Yoyol, kepolisian tidak menemukan adanya unsur kelalaian dari sopir.
Pasalnya, Yoyol mengatakan sopir sudah memperingatkan agar para penumpang yang berada di bagian atas Bandros untuk berhati-hati karena banyak kabel yang membentang. Selain itu, Bandros hanya melaju dengan kecepatan maksimal 20 kilometer per jam.
Hingga saat ini, pihak keluarga dan rekan mendiang Andy belum bersedia untuk memberikan keterangan. Akan tetapi, berdasarkan pantauan di RS Borromeus, sejumlah rekan mendiang Andy terlihat menyambangi lantai 3 RS Borromeus.