REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, kebakaran hutan kembali menimbulkan korban jiwa. Kebakaran hutan pinus milik Perhutani di Petak 49 Desa Ngilo-ilo Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur pada Kamis (29/10) pukul 12.00 WIB menelan korban. Empat orang meninggal dunia akibat terbakar.
Kronologi kejadian, pada pukul 10.00 WIB telah terjadi kebakaran hutan pinus milik Perhutani tepatnya di petak 49 Desa Ngilo-ilo Slahung. Pada pukul 11.00 WIB Mandor perhutani Suyitno (43 tahun) bersama masyarakat sekitar naik ke lokasi kebakaran dengan maksud ingin memadamkan api.
Sekitar pukul 12. 00 WIB pada saat sedang melaksanakan pemadaman tiba-tiba terjadi angin kencang dan mengakibatkan api membesar. "Melihat hal tersebut masyarakat panik dan menyelamatkan diri," katanya, Kamis, (29/10).
Lalu pukul 13.15 WIB masyarakat yang terlibat dalam pemadaman berkumpul untuk melaksanakan pengecekan, dan diketahui empat orang tidak ada. Pukul 13.45 Wib masyaraKat berupaya mencari empat orang yang belum ditemukan.
Pukul 14.00 WIB, terang Sutopo, empat orang yang dicari ditemukan dalam keadaan meninggal dunia akibat terbakar. Kemungkinan korban pingsan saat menghirup asap pekat kemudian terbakar.
Kebakaran telah menyebabkan empat hektar hutan pinus terbakar. Identitas korban adalah Suyitno, (43 tahun) alamat Desa karang Patihan Kec Balong Ponorogo, Budianto, (30 tahun), warga Dusun Blimbing Desa Ngilo-ngilo Kecamatan Slahung, Ponorogo, Paijun, (25 tahun) Dusun Blimbing Ngilo-Ngilo, Slahung Ponorogo, Jaimun (44 tahun), Dusun Blimbing, Desa Ngilo-ilo, Slahung Ponorogo.
Kebakaran ini, lanjutnya, juga menyebabkan empat hektar hutan pinus terbakar.