Kamis 29 Oct 2015 10:53 WIB

BMKG: Kabut Asap Masih Kepung Kota Padang

Menlu Australia Julie Bishop berlari pagi di tengah asap di Padang.
Foto: aap
Menlu Australia Julie Bishop berlari pagi di tengah asap di Padang.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ketaping, Sumatera Barat (Sumbar) melaporkan Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) masih diselimuti kabut asap kendati dalam dua hari terakhir wilayah itu sudah diguyur hujan.

"Hari ini jarak pandang masih 1.500 meter, meski sudah hujan karena asap kiriman jadi hanya hilang sebentar kemudian kembali lagi," kata Analisis Cuaca BMKG Ketaping Jeni Andrean saat dikonfirmasi di Padang, Kamis (29/10).

Menurut dia jika sumber titik api di Sumatera Selatan belum padam maka asap akan kembali apalagi angin saat ini berembus dari tenggara ke selatan. Perkiraan cuaca pada Kamis di Sumbar berpeluang hujan dengan intensitas ringan hingga sedang pada sore dan malam hari, kata dia.

Sementara berdasarkan hasil pengamatan Stasiun Pemantau Atmosfer Global Bukit Kototabang pada pukul 07.00 WIB indeks partikel dalam udara mencapai 168 mikrogram per meter kubik atau masuk kategori tidak sehat.

Kepala Seksi Meteorologi Stasiun Pemantau Atmosfer Global Bukit Kototabang, Budi Satria, mengatakan berdasarkan pantauan satelit Terra dan Aqua pada pukul 06.00 WIB terdeteksi di Jambi tiga titik panas, Sumatera Selatan 88 titik, dan Lampung dua titik.

"Sedangkan pantauan Satelit NOAA pukul 06.00 WIB terdapat tiga titik api di Sumatera yaitu Jambi satu titik dan Sumatera Selatan dua titik," lanjut dia.

Ia memperkirakan kabut asap masih akan mempengaruhi kualitas udara di Sumbar disebabkan sebaran titik panas dari bagian selatan Sumatera. Peningkatan potensi hujan di sebagian wilayah Sumbar dapat mengurangi kabut asap namun belum merata dengan intensitas sedang sehingga kabut asap masih pekat, ujar dia.

Menyikapi pekatnya kabut asap dalam dua hari terakhir Pemerintah Padang telah mengeluarkan kebijakan meliburkan seluruh pelajar mulai 28 Oktober hingga 29 Oktober 2015. "Udara Kota Padang semakin tidak sehat sehingga kami memutuskan meliburkan seluruh sekolah," kata Sekretaris Daerah Kota Padang, Nasir Ahmad.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement