REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) berhasil membuat hujan buatan di wilayah Kota Jambi. Hujan ini berhasil menurunkan Indeks Standar Polusi Udara (ISPU) di Kota Jambi dari sebelumnya berada pada angka 744 menjadi 354.
Kepala UPT Hujan Buatan Badan Pengkajian dan Penarapan Teknologi (BPPT), Heru Widodo mengatakan hujan yang terjadi di Kota Jambi murni hujan buatan.
Hujan ini turun karena telah dilakukan penyemaian hujan buatan dari dua sisi. Dua sisi itu, yakni dari Sumatera Selatan yang kemudian terbang ke Jambi. Selain itu, penyemaiannya juga diterapkan dari wilayah Riau yang juga terbang kea rah Jambi.
"Jadi hujan kemarin karena adanya penyemaian hujan buatan," ujarnya kepada Republika.co.id, Rabu (28/10).
Kualitas udara di Kota Jambi pun semakin baik, Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD), Arif Munandar mengungkapkan, ISPU pada 28 Oktober 2015 menurun.
Sementara jarak pandang pada pukul 15:00 waktu setempat di Kota Jambi mencapai 1600 meter. Titik panas pun menurun hingga mencapai titik nol.
Salah satu masyarakat bernama Samsul Anwar mengaku sangat bersyukur dengan adanya hujan. Hujan ini membuat asap menipis dan cuaca menjadi cukup baik.
Namun ini ternyata tetap saja tidak menghilangkan asap secara menyeluruh. Karena itu, pria yang bekerja sebagai ojek ini berharap agar asap ini bisa hilang secepatnya dari tanah tempat tinggalnya ini.
Samsul mengingat bahwa bulan September lalu merupakan terakhir kalinya hujan turun di Kota Jambi. Hujan berukuran cukup besar sempat mengguyur Kota Jambi selama dua kali. Namun hujan ini tetap saja belum berhasil menghilangkan asap hingga kini.
Sudah hampir empat bulan asap mengepung Jambi, Samsul mengaku kondiis ini jelas sangat menggangu. Ia lebih merasa khawatir akan nasib anaknya yang terus berkegiatan di sekolah. Namun sejauh ini keluarganya memang belum ada yang mengalami sakit akibat asap. Turunnya hujan di Jambi juga membuat Mastuti bahagia.
"Ya, Alhamdulillah asapnya jadi berkurang," ujar Mastuti yang kala itu tengah menjemput anaknya, Priyojogi yang sedang berolahraga di Lapangan Gubernur Jambi di pagi hari.
Priyo merupakan salah satu siswa mengaku baru bisa melakukan kegiatan di luar kelas sekolah setelah beberapa minggu lalu. Sebelumnya, siswa dilarang berkegiatan di luar kelas karena kualitas udara yang sangat berbahaya.
Namun kini mereka bisa melakukan olahraga bersama di temoat terbuka. Pada pukul delapan pagi, ia bersama siswa laki-laki SMPN 11 Kota Jambi lainnya tengah asyik bermain sepak bola bersama.
"Kita sedang lakukan ekskul di sini," kata teman sekelas Priyo, Muhammad Irham.
Sementara kegiatan sekolah dimulai pada pukul 12 siang hingga jam tiga sore. Irham mengaku teman-temannya memang sengaja tidak memakai masker.
Mereka tidak memakainya bukan hanya karena cuaca yang cukup baik di kala itu. Namun di hari-hari lain pun termasuk saat udara buruk pun, mereka tidak memakainya.
"Kita tidak biasa dan sesak juga," kata siswa kelas tujuh ini.