Rabu 28 Oct 2015 08:45 WIB

Hujan Deras di Mukomuko, Kabut Asap Berkurang

Sebuah sepeda motor menembus kabut asap ketika terjadi kebakaran lahan gambut di sekitar Pulang Pisau, Kalteng, Selasa (27/10).
Foto: Antara/Saptono
Sebuah sepeda motor menembus kabut asap ketika terjadi kebakaran lahan gambut di sekitar Pulang Pisau, Kalteng, Selasa (27/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MUKOMUKO -- Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, pada Selasa (27/10) malam, telah mengurangi kabut asap yang menyelimuti di daerah itu. "Pagi hari ini, kabut asap di wilayah ini semakin berkurang," kata warga Desa Ujung Padang, Muklis, di Mukomuko, Rabu (28/10).

Ia memastikan, wilayah itu akan benar-benar terbebas dari kabut asap kalau hujan rutin mengguyur wilayah itu setiap malam hari. Selain itu, katanya, hujan pada Selasa malam juga membuat udara pada pagi hari di daerah itu kembali normal. Tidak tercium lagi bau asap.

Sebelumnya, kata dia, hampir selama seminggu lebih, kabut asap tidak hanya menyelimuti pada pagi hari tetapi sampai malam. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko Ramdani menyatakan kabut asap yang menyelimuti Kecamatan Kota Mukomuko diduga berasal dari kebakaran hutan di Palembang. "Dampak kebakaran di wilayah Palembang. Sehingga asap dari sana dibawa angin ke Mukomuko ini," ujarnya.

Dia mengatakan, bukan kabut asap dari Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, karena tidak ada kebakaran hutan maupun lahan di Kerinci yang wilayahnya dibatasi Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS) dengan Mukomuko. Dia mengatakan, Kecamatan Kota Mukomuko dapat terbebas dari kabut asap jika hujan rutin mengguyur daerah itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement