Selasa 27 Oct 2015 19:43 WIB

Ribuan IKM Sukabumi Bertahan di Tengah Pelemahan Ekonomi

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengunjung melihat kain yang dijual dalam pameran produk unggulan Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Plasa Pameran Industri, Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (16/6).(Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pengunjung melihat kain yang dijual dalam pameran produk unggulan Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Plasa Pameran Industri, Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (16/6).(Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI—Keberadaan industri kecil dan menengah (IKM) di Kabupaten Sukabumi cukup berkembang pesat. Pasalnya, hingga kini tercatat sebanyak 19 ribu IKM yang bergerak di sejumlah bidang.Data Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pasar (Diskoperidagsar) Kabupaten Sukabumi menyebutkan jumlah IKM secara keseluruhan mencapai 19.148 unit usaha. Rinciannya, sebanyak 1.075 unit IKM formal dan 18.073 IKM nonformal yang tersebar di 47 kecamatan.

"IKM di Sukabumi mampu bertahan di tengah pelemahan ekonomi," ujar Penjabat Bupati Sukabumi Achadiat Supratman kepada wartawan di Hotel Pangrango, Kecamatan Sukabumi Selasa (27/10).

Pernyataan ini disampaikan sesusai menghadiri acara pelatihan IKM yang dilakukan Kementerian Perindustrian.Menurut Achadiat, belasan ribu IKM yang ada saat ini semuanya masih aktif dan berproduksi. Bahkan, ribuan IKM ini mampu menyerap jumlah tenaga kerja cukup banyak yakni sekitar 42 ribu orang.

Achadiat menerangkan, pemkab saat ini berupaya mempersiapkan pelaku IKM agar mampu bersaing dalam era perdagangan bebas masyarakat ekonomi ASEAN (MEA). Harapannya, produk IKM semakin berkualitas untuk menghadapi serangan produk dari luar negeri.

 

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI yang berasal dari Dapil Kabupaten/Kota Sukabumi Heri Gunawan mengatakan, jumlah IKM di Kota/Kabupaten Sukabumi sudah mencapai hampir 30 ribu unit. Mereka bergerak di berbagai bidang seperti kimia, agro dan hasil hutan, logam dan transportasi, kerajinan kulit dan anyaman bambu serta makanan dan minuman.

"Fakta ini menunjukkan IKM sebagais salah satu penyokong terbesar ekonomi nasional," terang Heri yang hadir dalam pembukaan pelatihan IKM di Sukabumi.

Selain itu IKM mampu bertahan dalam gempuran krisis ekonomi 1997 dan menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar.Oleh karena itu ujar Heri, ia menyambut positif adanya pelatihan bagi 11 kelompok usaha bersama (Kube) IKM. Targetnya, ke sebelas IKM ini mampu menjadi motor penggerak pelaku usaha yang berdaya saing tinggi dengan melahirkan sejumlah inovasi.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement