Selasa 27 Oct 2015 02:42 WIB

Kekeringan Akibat El Nino Bakal Berlanjut Hingga 2016

Rep: Yulianingsih/ Red: Indah Wulandari
Seorang pengendara sepeda melintasi di depan pohon-pohon yang meranggas di Kawasan Kemayoran, Jakarta, Senin (12/10). BMKG memperkirakan saat ini tengah terjadi dampak El Nino terkuat sepanjang 50 tahun terakhir
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Seorang pengendara sepeda melintasi di depan pohon-pohon yang meranggas di Kawasan Kemayoran, Jakarta, Senin (12/10). BMKG memperkirakan saat ini tengah terjadi dampak El Nino terkuat sepanjang 50 tahun terakhir

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Dampak El Nino tahun ini diperkirakan hingga awal 2016 mendatang atau sekitar bulan Januari-Februari. Akibatnya, curah hujan diperkirakan akan berada di bawah normal hingga awal tahun depan.

Prakirawan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Etik Setyaningsih mengatakan, pengaruh El Nino kuat akan terasa hingga Desember 2015. Meski begitu El Nino juga masih akan berdampak pada awal 2016.

"Meski awal musim hujan di DIY diperkirakan pada pertengahan November, namun curah hujan masih di bawah normal," katanya.

Karenanya kata dia, kekeringan masih diperkirakan melanda sejumlah daerah. "Untuk DIY wilayah Gunungkidul bagian Selatan baru akan hujan awal Desember," katanya.

Terkait kemarau kering ini, debit air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtamarta Yogyakarta turun hingga 10 persen. Meski demikian, distribusi tetap diberlakukan merata dan belum menggunakan sistem giliran.

Menurut Direktur Utama PDAM Tirtamarta Yogyakarta Dwi Agus Tri Widodo, pihaknya  mengandalkan sumber air bersih  dari 33 sumur air dalam, sembilan sumur dangkal dan sumber mata air di Kalikuning Sleman untuk memenuhi kebutuhan air bersih pelanggannya tersebut.

Total debitnya mencapai 550 liter per detik. Sementara, terjadi penurunan debit hingga 10 persen.

"Kami sudah koordinasikan secara internal untuk menyikapi penurunan debit. Meski memungkinkan mengatur distribusi secara bergiliran, namun itu tidak akan kami lakukan," kata  Dwi Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement