Senin 26 Oct 2015 15:40 WIB

Rumah Sakit Bali Mandara Jadi Bagian Wisata Kesehatan

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Andi Nur Aminah
Made Mangku Pastika
Foto: Antara
Made Mangku Pastika

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemerintah Provinsi Bali terus menyempurnakan pembangunan Rumah Sakit Internasional Bali Mandara. Rumah sakit ini tidak hanya akan mengurangi kepadatan di Rumah Sakit Umum Sanglah, namun juga menjadi bagian dari wisata kesehatan atau medical tourism.

Masyarakat Indonesia selama ini merujuk sejumlah rumah sakit di luar negeri untuk pengobatan. Rumah sakit yang terkenal dengan layanan maksimalnya terdapat di Singapura, Cina, Thailand, bahkan Australia.

Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika mengatakan Rumah Sakit Bali Mandara saat ini dalam proses pembangunan. Pelayanan dan penggunaan peralatannya dirancang menggunakan sistem modern. "Ini adalah rumah sakit terintegrasi dan kami sudah melakukan studi komprehensif mengenai sistem pelayanan rumah sakit modern," ujar Pastika di Denpasar, Senin (26/10).

Pastika mencontohkan banyak dijumpai pasien yang wara-wiri dengan infus. Ada pula pasien yang harus membawa hasil rontgen ke sejumlah ruangan di rumah sakit. Ini belum mencerminkan sistem pelayanan rumah sakit modern terintegrasi.

Rumah Sakit Bali Mandara membutuhkan anggaran pengadaan alat kesehatan modern hingga Rp 400 miliar. Sebelumnya pemerintah provinsi diprogramkan mendapat kucuran anggaran dari APBN mencapai Rp 150 miliar.

Anggaran tersebut, Pastika mengatakan sudah disepakati bersama Bappenas dan masih menunggu dari Kementerian Kesehatan. Selain APBN, pembangunan rumah sakit ini juga menggunakan APBD.

Pertengahan 2016, pembangunan rumah sakit ini akan memasuki desain kamar, khususnya kamar operasi. Pembangunannya sendiri dijadwalkan rampung pada 2017.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement