REPUBLIKA.CO.ID, MASOHI -- Kebakaran hutan turut melanda Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, sejak September 2015 lalu hingga saat ini. Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah melakukan antisipasi untuk menyelesaikan kebakaran hutan.
Bupati Maluku Tengah, Abua Tuasikal mengatakan kebakaran di wilayah tersebut telah menghanguskan areal tanaman perkebunan dan tanaman buah-buahan.
"Sebanyak 15 unit rumah dan satu unit poliklinik desa di Dusun Maneo Tinggi turut dilahap api" ujarnya, Senin (26/10).
Total wilayah yang terbakar mencapai 33 ribu hektar. Kebakaran terjadi sejak 21 September di Desa Maneo Rendah meliputi dusun Kabailu, dusun Maneo Tinggi, dusun Siahari dan Dusun Kukuaroli , Desa Kabauhari, Negeri Seti, Desa Wamusi dan Komunitas Adat Terpecil di Seram Utara Timur Kobi dan Kecamatan Seram Utara Timur Seti.
Kemudian pada tanggal 14 Oktober kebakaran kembali terjadi di wilayah Desa Yafili dan Desa Nueletetu di Kecamatan Amahai. Kebakaran di Desa Hurale, Seram Utara Barat terbakar sejak (17/10) dan masih berlangsung hingga saat ini.
Perkebunan di wilayah tersebut yang terbakar berupa cengkih, pala, kelapa, pisang, cokelat, seluas 35 hektar perkebunan milik warga pun turut terbakar di Amahai dan 42 hektar di Seram Utara Barat. Jumlah lahan terbakar diperkirakan meluas bahkan mengancam Taman Nasional Manusela.