Ahad 25 Oct 2015 18:49 WIB

Unicef Buatkan Aplikasi Buat Bidan Indonesia

Rep: Andi Nurroni/ Red: Teguh Firmansyah
UNICEF
Foto: Twitter
UNICEF

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Angka kematian ibu dan bayi dalam proses kehamilan dan persalinan di Indonesia masih terbilang tinggi. Data Unicef menyebutkan, setiap tahun, sekitar 5 ribu orang ibu dan 28 ribu bayi meninggal selama kehamilan dan persalinan.

Kasus kematian ibu dan bayi terkait erat dengan posisi tenaga medis yang bekerja dalam proses persalinan. Masih menurut catatan Unicef, sebanyak 21 persen perempuan di Indonesia melahirkan dengan bantuan dokter, 62 persen dengan dibantu bidan, sedangkan sisanya, masih mengandalkan dukun beranak dan pihak lainnya.

Berdasarkan data tersebut, pihak yang paling besar memberikan bantuan persalinan adalah bidan. Menyadari pentingnya penguatan kapasitas bidan dalam upaya menyelamatkan ibu dan bayi dari kematian, Unicef, sayap organisasi PBB dalam bidang perlindungan anak, bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan Indonesia, meluncurkan layanan informasi bernama “Info Bidan”.

Staf Komunikasi Unicef di Indonesia Desiree Tilaar menjelaskan, Info Bidan merupakan layanan informasi multiplatform yang disediakan untuk menunjang pekerjaan bidan. Desi menjelaskan, Info Bidan memberikan informasi melalui situs web, Facebook, pesan singkat, bahkan aplikasi, yang bisa diakses melalui ponsel.

“Isinya mulai dari artikel, video, gambar yang bisa diakses saat bidan senggang. Ada juga berita-berita yang dibuat oleh bidan sendiri,” ujar Desi saat peluncuran layanan informasi Info Bidan di kampus Universitas Airlangga, Surabaya, Ahad (25/10).

Desi menjelaskan, Info Bidan merupakan pengembangan dari proyek percontohan yang dilakukan pada 2012-2013 silam. Sebelumnya, kata Desi, Unicef melakukan penguatan kapasitas bidan melalui program layanan pesan singkat.

Melalui pesan singkat atau SMS, menurut Desi, pihaknya mengirimkan informasi berguna bagi 200 bidan di Pemalang, Jawa Tengah dan Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Dua tempat tersebut, menurut dia, dipilih karena tingginya angka kematian ibu dan bayi.

Program tersebut, menurut dia, meraih capaian positif, sehingga dirasa perlu untuk dikembangkan. Melalui Info Bidan, Desi kini berharap, lebih banyak bidan yang terdorong untuk lebih maju, sehingga berperan dalam menekan angka kematian ibu dan bayi.

Info Bidan, menurut Desi, sudah diakses melalui situs web, yakni infobidan.net, Facebook, serta layanan SMS. Setelah diluncurkan di Jawa Timur, Desi menginformasikan, Info Bidan juga akan diluncurkan di Jawa tengah dan NTB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement