Ahad 25 Oct 2015 16:53 WIB

Kantor PKS Sumsel Jadi Tempat Penampungan Korban Asap

Rep: c25/ Red: Andi Nur Aminah
Sungai Air Sugihan Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, Rabu (7/9), tertutup kabut asap.
Foto: Antara
Sungai Air Sugihan Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, Rabu (7/9), tertutup kabut asap.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demi meringankan beban warga, gerakan tanggap asap (Genta) Partai Keadilan Sosial (PKS) mengubah Kantor DPW PKS Sumsel menjadi posko penampungan. Ini demi meringankan beban warga korban kabut asap. Bencana kabut yang terjadi saat ini semakin hari kian meluas, khususnya di Sumsel.

Ketua DPW PKS Sumsel Erza Saladin, menyatakan akan menyambut baik seruan Genta PKS yang diluncurkan DPP PKS. Menurut Erza, hal itu harus dilakukan guna meringankan beban masyarakat Sumsel yang memang menjadi salah satu daerah yang terpapar bencana asap.

Ia menerangkan salah satu bentuk konkrit dari Genta PKS yang bisa dilakukan, adalah menjadikan kantor DPW PKS Sumsel sebagai tempat atau posko penampungan sementara. Untuk membantu meringankan kesulitan warga, Erza menjelaskan posko tanggap bencana asap itu akan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas yang memadai,

"Kita sediakan ambulans, tenaga medis, ranjang pasien, tabung oksigen hingga box bayi," kata Erza, dalam rilisnya Ahad (25/10).

Erza menghimbau kepada siapa saja warga Sumsel yang memang membutuhkan tempat penampungan dan perawatan medis, agar dapat langsung datang ke kantor DPW Partai Keadilan Sejahtera Sumsel. Ia menerangkan Kantor tersebut telah berubah menjadi posko tanggap bencana asap sejak Sabtu (24/10),

Erza menambahkan para kader-kader PKS Sumsel yang ada di daerah, memang sangat mendukung program Genta PKS dari DPP tersebut. Terlebih, lanjut Erza, Sumsel merupakan salah satu daerah atau provinsi, yang memang terpapar oleh dampak kabut asap yang masih terus berlangsung sampai hari ini tersebut.

Musibah kabut asap yang melanda Sumsel kian hari memang terus meluas dengan kondisi fluktuatif. Satu hari kabut asap memang bisa sangat tipis, namun beberapa waktu kemudian bisa berubah menjadi sangat pekat, dan bahkan sampai mengakibatkan jarak pandang sangat terbatas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement