REPUBLIKA.CO.ID, PEKABNARU -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan pemadam kebakaran Pekanbaru, Provinsi Riau mengatakan telah membuka posko evakuasi kabut asap bagi ibu hamil dan anak-anak pada tiga gedung perkantoran milik pemerintah setempat.
"Ketiga posko evakuasi tersebut adalah Ruang Selindit Kediaman Gubernur Riau, Aula Kantor Walikota Pekanbaru dan Aula Kantor Dinas PU Provinsi Riau terhitung hari ini," ungkap Pimpinan Satkorlak Penanggulangan Dampak Kabut Asap Kota Pekanbaru, Burhan Gurning, di Pekanbaru, Ahad (25/10).
Gurning menjelaskan dibuatnya kebijakan membuka posko evakuasi ini menyikapi semakin memburuknya kualitas udara di Provinsi Riau, Kota Pekanbaru hingga Sabtu (24/10) sore. Data Badan Lingkungan Hidup (BLH) melaporkan Indeks Standard Pencemaran Udara (ISPU) diangka 582,54 ug/m3. Posisi ini berada pada level Berbahaya.
Disebutkan Gurning dengan ditetapkannya tiga posko evakuasi tersebut, maka tim langsung bekerja mempersiapkan dan menyulap ruangan untuk layak menjadi tempat yang bebas kabut asap. Saat ini ketiga gedung penting di Provinsi Riau dan Pekanbaru itu sudah dalam kondisi siap dan siaga, dengan fasilitas ruangan yang lengkap seperti AC, pembersih udara/air purifier.
Selain tiga perkantoran ini, kepala daerah juga menginstruksikan kepada tingkat jabatan dan jajaran yang memiliki kewenangan daerah seperti Bupati untuk menyiagakan posko yang sama di wilayah setempat.
Gurning menegaskan untuk kondisi posko saat ini, seluruh fasilitas sudah tersedia dan petugas dari kesehatan serta dari BPBD Kota dan provinsi pun sudah siaga 24 jam. Dia menambahkan bahwa untuk wilayah Pekanbaru, selain aula kantor Wali Kota, pihaknya juga sudah terlebih dahulu membuka tiga posko di Puskesmas.
"Posko di tiga kecamatan yaitu Sidomulyo Tampan, karya Wanita Rumbai, dan Tenayan Raya, yang hanya diperuntukan bagi bayi dan balita," sebutnya.
Sementara tiga posko induk di Kediaman Gubernur, Kantor Wali Kota dan Dinas PU tegasnya diperuntukan bagi semua kalangan baik balita, anak-anak, ibu hamil, lansia, dari keluarga miskin yang memerlukan evakuasi.