Sabtu 24 Oct 2015 16:49 WIB

Hutan Sumatra dan Kalimantan akan Hilang dalam 30 Tahun

Rep: Amri Amrullah/ Red: Djibril Muhammad
Presiden Jokowi berbincang dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat meninjau lokasi kebakaran hutan di OKI, Sumsel.
Foto: Setkab
Presiden Jokowi berbincang dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat meninjau lokasi kebakaran hutan di OKI, Sumsel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kerusakan hutan akibat pembakaran, pembalakan, dan pembukaan area hutan secara sporadis telah mengancam keberadaan hutan tropis di Indonesia. Diperkirakan, dalam 30 tahun mendatang, Sumatra dan Kalimantan akan kehilangan seluruh area hutan alaminya.

Direktur Forest Watch Indonesia (FWI) Christian Purba mengatakan, ancaman hilangnya area hutan di Sumatra dan Kalimantan dalam 30 tahun ke depan bukan omong kosong. "Hutan alam Sumatra dan Kalimantan benar-benar akan habis bila tidak ada pencegahan deforestasi dalam 30 tahun ke depan," ujarnya kepada Republika.co.id, Sabtu (24/10).

Ia merujuk dari Potret Keadaan Hutan Indonesia (PKHI) yang mengungkapkan Kalimantan sebagai area dengan tingkat deforestasi tertinggi. Dalam PKHI dijelaskan luas hutan alam Indonesia yang masih tersisa 82 juta hektare. Dari total luas hutan itu, sekitar 40 juta hektare di antaranya berada di kawasan Sumatra dan Kalimantan.

Dari data PKHI itu, tercatat dalam empat tahun, 2009-2013, setidaknya 4,5 juta hektare telah hilang. Ini artinya, laju deforestasi 1,13 juta hektare per tahun. Bila ini konstan terjadi, tinggal ditambahkan untuk 2014 dan 2015. Kemudian 1,13 juta dikalikan 30 tahun, sekitar 36,16 juta hektare.

"Ya, tinggal 30 tahun kira-kira sisa umur hutan Sumatra dan Kalimantan," katanya.

Karena itu, ia berharap, bencana kebakaran hutan yang sangat parah pada tahun ini harus menjadi momentum untuk memperbaiki semua aturan pembukaan hutan dan pengelolaan lahan. Dengan demikian, setidaknya ancaman defostasi dapat diperkecil dan potensi kehilangan hutan Sumatra dan Kalimantan dapat dicegah lebih dini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement