REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya hanya menyediakan tabung oksigen untuk masyarakat korban kabut asap di beberapa Pusat Layanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di wilayah setempat.
"Kita sediakan tabung oksigen di Puskesmas Tangkiling, Puskesmas Pahandut dan Puskesmas Kalampangan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota, Tiur Simatupang, Sabtu (24/10).
Ia menerangkan masing-masing puskesmas itu dapat menampung setidaknya 100 pasien dengan waktu pelayanan selama 24 jam.
Pasokan oksigen murni tersebut diperuntukkan bagi warga yang sangat membutuhkan antara lain pasien yang menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), pasien asma, anak-anak, ibu hamil dan menyusui, orang berusia tua serta masyarakat yang rentan.
"Bagi warga yang memerlukan oksigen silahkan datang ke puskesmas tersebut. Kita akan berikan masing-masing pasien sekitar 15 menit untuk menghirup oksigen murni. Hal itu karena terbatasnya peralatan," kata Tiur.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, hingga saat ini, jumlah penderita ISPA sudah mencapai 5.931 orang. Sedangkan penderita dampak kemarau lainnya yakni diare mencapai 285 orang.
Wali Kota Palangka Raya Riban Satia mengatakan belum membuka rumah singgah untuk warga korban asap.
"Peralatan dan tenaga kita terbatas makanya kita fokuskan pelayanan di puskesmas-puskesmas perawatan agar warga tidak menumpuk pada satu titik saja. Makanya kita benahi, tambah dan maksimalkan sarana di setiap puskesmas itu," kata Riban.
Ia pun mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan anggaran yang diperlukan dalam rangka penanganan bencana kebakaran lahan dan kabut asap yang telah melanda wilayah "Kota Cantik" Palangka Raya sejak beberapa bulan lalu.
"Jika dana tanggap darurat senilai Rp2,5 miliar itu habis kita tetap akan upayakan dana tambahan. Kami akan minta dengan DPRD Kota untuk bersama memikirkan jalan keluarnya," katanya.