REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Petugas Bandara Sultan Hasanuddin, menemukan paketan sabu di Gudang Cargo Angkasa Pura Logistik, Jumat (23/10) dini hari. Penemuan paketan yang diduga sabu itu berawal dari seorang petugas Aceptance bernama Yasdar yang melakukan input barang ke dalam sistem pergudangan di bandara sekitar pukul 00.55 Wita.
Kemudian petugas bandara bernama Tri Budi melakukan monitor kargo milik yang akan dikirim perusahaan JNE melalui X-Ray. Dalam monitor, terlihat botol Aerosol. Tak lama berselang, petugas X-Ray meminta pegawai JNE bernama Nur untuk membuka karus yang berisikan botol Aerosol tersebut.
Pukul 01.02 wita, kargo milik JNE masuk X-Ray dan dimonitor oleh petugas bernama Tri Budi. Di monitor X-Ray terlihat berupa Botol Aerosol. Kemudian, pukul 01.15 wita, petugas X-Ray memerintahkan petugas JNE atas nama Nur agar membuka karung yang berisikan botol Aerosol tersebut.
"Setelah botol Aerosol dikeluarkan dalam paket, ditutup kepala botol itu terdapat saset paket yang diduga sabu. Kemudian, petugas X-Ray menghubungi atasan yang pada saat itu sedang monitor via CCTV di ACT bernama Abdul Hamid untuk segera melaporkan kejadin ini ke Polsek Bandara," ungkap Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Frans Barung Mangera.
Atas laporan ini, Polsek Bandara langsung melakukan pemeriksaan atas karung yang berisi botol Aerosol. Dalam karung ini kemudian ditemukan paket dalam bentuk kardus warna coklat. Di antaranya satu saset kristal bening yang diduga sabu terbungkus dalam plastik, satu botol Aerosol pengharum ruangan, satu lembar baju warna putih, satu sandal warna hitam dan beberapa lembar kertas.
Pihak Kepolisian pun telah mengantongi identitas pengiriman yang tertera dalam paket tersebut bernama Udhin, dan beralamat di Rappang, Kabupaten Sidrap. Paket rencananya akan dikirim kepada Nenang di Pelabuhan Speed boat RT 005/02 Desa Sejahtera, Kecamatan simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu Kalima.
Ikuti Whatsapp Channel Republika