Jumat 23 Oct 2015 17:48 WIB

Dua Penerbangan Dialihkan ke Batam Akibat Kabut Asap

Tiga kru bandara melewati dua pesawat di landasan Bandara Supadio yang diselimuti kabut asap, di landasan Bandara Supadio, Kubu Raya, Kalbar, Rabu (21/10).
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Tiga kru bandara melewati dua pesawat di landasan Bandara Supadio yang diselimuti kabut asap, di landasan Bandara Supadio, Kubu Raya, Kalbar, Rabu (21/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua penerbangan yakni Lion Air dari Jakarta tujuan Tanjungpinang dan Citilink Pekanbaru tujuan Medan dialihkan ke Bandara Internasional Hang Nadim Batam akibat bandara tujuan diselimuti asap pekat.

"Meskipun kondisi di Hang Nadim juga sedang diselimuti asap namun dua pesawat itu mendarat di Batam. Bandara tujuan kondisinya lebih buruk," kata Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso di Batam, Jumat (23/10).

Ia mengatakan, landasan pacu Hang Nadim yang mencapai 4,025 kilometer dan teknologi yang canggih membuat pilot pesawat tersebut memilih Hang Nadim untuk mendarat.

"Pas pesawat-pesawat itu mendarat di Batam, jarak pandang juga dibawah 2.000 meter. Landas pacu yang panjang membuat pesawat bisa mendarat dengan mulus di Batam," kata dia.

Sementara itu, akibat jarak pandang memburuk, Lion Air dari Pekanbaru dan sebaliknya semua dibatalkan. Demikian juga yang tujuan Jambi dan sebaliknya dibatalkan.

Selanjutnya Citilink tujuan Pekanbaru, Medan, Padang juga dibatalkan. Nam Air Jambi-Batam-Medan dan sebaliknya serta Wings Air tujuan Natuna pun batal.

"Sebenarnya keputusan ada di tangan pilot. Kami hanya menginfokan kondisi terkini di bandara saja," kata Suwarso.

Bandara Internasional Hang Nadim Batam adalah fasilitas milik BP Batam yang dibangun dengan landas pacu mampu menampung semua jenis pesawat termasuk berbadan lebar.

Asap pekat yang menyelimuti Batam juga mengakibatkan pelayaran lumpuh sejak sekitar pukul 10.00 WIB.

Ribuan penumpang tampak tertahan di Terminal Pelabuhan Umum Telaga Punggur. Syahbandar tidak mengizinkan kapal berlayar, namun sejumlah kapal cepat kecil nekad berlayar tanpa izin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement