REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo telah menunjuk Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Luhut Binsar Pandjaitan untuk menjadi koordinator penanganan bencana asap di Sumatra dan Kalimantan.
Luhut yang semula dijadwalkan mendampingi Presiden Jokowi selama kunjungan kerja di Amerika Serikat, akhirnya harus tetap tinggal di Tanah Air.
"Beliau tidak boleh berangkat karena harus menyelesaikan masalah asap dan bertanggungjawab di lapangan," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung dalam konferensi pers penanganan asap di Kantor Presiden, Jumat (23/10).
Konferensi pers itu juga dihadiri oleh Menkopolhukam Luhut Pandjaitan, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pendidikan Anies Baswedan dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Willem Rampangilei.
Luhut sendiri mengaku pada Sabtu (23/10) ditugaskan untuk langsung meninjau bencana asap di Sumatra. Rencananya, mantan kepala staf kerpesidenan tersebut esok pagi akan langsung terbang ke Palembang, Sumatra Selatan.
Menurut Luhut, semua upaya penanggulangan bencana kebakaran lahan dan hutan telah dikerahkan pemerintah, mulai dari pemadaman darat, waterbombing, sampai menyebar bahan kimia ke titik api. Namun demikian, dia memprediksi semua upaya itu belum mampu memadamkan api secara total dalam waktu dekat. Sebab, upaya pemadaman juga harus dibantu hujan.
"Tidak akan mungkin kita padamkan dalam satu sampai tiga pekan ke depan, karena kita harus bersama-sama dengan hujan," ucap dia.