Jumat 23 Oct 2015 00:16 WIB

Reshuffle Dinilai Hanya Untungkan Parpol Pendukung Jokowi

Rep: C05/ Red: Nur Aini
Presiden Joko Widodo
Foto: Reuters/Beawiharta
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik Centre For Strategic International Studies (CSIS) J Kristiadi tak sepakat adanya reshuffle jilid dua dalam waktu dekat. Sebab, langkah politik tersebut hanya menguntungkan parpol pendukung Jokowi.

"Jadi Jokowi ini presiden yang bukan merupakan orang parpol tulen. Sisi baiknya mandat rakyat langsung tertuju kepadanya," jelasnya dalam diskusi di Jakarta, Kamis (22/10).

Ia mengatakan dukungan masyarakat ke Jokowi terbilang cukup besar. Mereka, kata dia, tak ingin Jokowi disetir oleh parpol parpol pendukungnya. Menurutnya, pendukung Jokowi getol mengawal setiap kebijakan yang dikeluarkan presiden.

"Daripada melakukan reshuffle, lebih baik dengarkan aspirasi mereka. Sebab di sanalah kunci utama dukungan Jokowi," kata dia.

Andai reshuffle dilakukan, kata dia, justru terjadi situasi kontraproduktif. Jokowi akan ditekan sana sini dari berbagai pihak, khususnya parpol pendukungnya sendiri.

Kondisi seperti itu dinilai membuat Presiden Jokowi sulit bersikap independen saat memutuskan reshuffle jilid dua. Kristiadi menilai yang terjadi malah kepentingan parpol semakin merecoki lingkaran pemerintahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement