REPUBLIKA.CO.ID,KOTABARU -- Seluas 316 hektare tanaman jagung di empat kecamatan di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, gagal panen akibat kekeringan.
"Tanaman jagung yang gagal panen tersebut tidak mendapatkan aliran air yang cukup, sehingga pertumbuhannya terganggu dan tidak bisa berbuah," kata Kepala Dinas Pertanian Kotabaru H Hairuddin, di Kotabaru, Kamis.
Dari 316 hektare tanaman jagung tersebut, di Kecamatan Kelumpang Hilir seluas 5 hektare, Pamukan Utara seluas 46 hektare, Pamukan Barat seluas 260 hektare, dan Kelumpang Hulu seluas 5 hekatre.
Selain gagal panen, kemarau panjang di Kotabaru dan sekitarnya juga menyebabkan sekitar 125 hektare tanaman padi dalam kondisi rusak ringan dan berat.
Tanaman jagung rusak terjadi di Kelumpang Hilir seluas 5 hektare, Hampang seluas 160 hektare, Pulaulaut Selatan seluas satu hektare dan Kelumpang Hulu seluas 5 hektare.
Hairudin mengemukakan, periode 2015 Kotabaru menargetkan menanam jagung seluas 3.500 hektare, dengan realisasi panen diprediksi seluas 3.395 hektare dengan produksi hasil panen rata-rata sekitar 5,85 ton dan total 19.861 ton.
Untuk mewujudkan target tersebut, beberapa langkah strategis yang dilakukan, di antaranya, menjalin kerja sama dengan kelompok tani dan instansi terkait, membangun embung, membangun irigasi dan memberikan bantuan sarana produksi dan yang lainnya.
Sementara periode 2014, tanaman jagung di Kotabaru seluas 3.857 hektare dan yang panen seluas 3.640 hektare dengan produksi rata-rata sekitar 5,71 ton dan total 20.814 ton.