REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Sejumlah warga Kota Palangka Raya meminta pemerintah setempat menyediakan tabung oksigen karena sebagian masyarakat kesulitan mendapatkan tabung untuk membantu pernapasan akibat semakin memburuknya bencana asap.
Rudi Sandi, warga Jalan G Obos, mengaku kesulitan mendapatkan tabung oksigen karena stok di seluruh apotek telah habis terjual.
"Istri saya baru saja melahirkan. Untuk mencukupi kebutuhan oksigen, saya membeli tabung oksigen. Namun, seluruh apotek yang saya datangi mengaku kehabisan persediaan," ucapnya di Palangka Raya, Kamis (22/10).
Untuk itu, ia pun meminta pemerintah kota agar secepatnya menyediakan tabung oksigen sehingga warga dapat segera mendapatkan bantuan pernapasan. "Saya lantas pergi mencari ke rumah sakit saja karena di apotek sudah habis. Sampai saat ini, belum ada informasi bahwa pemerintah telah menyediakan tabung oksigen. Bayar juga tidak apa-apalah, susah banget bernapas di luar maupun di dalam rumah karena kabut asap ini," ungkap Rudi.
Warga Jalan Anggrek, Ratna, juga mengatakan telah mendatangi apotek di sekitar Jalan G Obos, Tjilik Riwut, Yos Sudarso, Ahmad Yani, dan RTA Milono, tapi sampai sekarang belum mendapatkan tabung oksigen.
Dia pun meminta pemerintah provinsi maupun kota agar menyediakan tabung oksigen dan membagi-bagikan kepada masyarakat karena kondisi udara di Palangka Raya sudah sangat berbahaya bagi kesehatan.
Sementara itu, anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya Mukarramah juga meminta pemerintah berupaya menyediakan tabung oksigen karena sejumlah apotek menyatakan tidak ada stok. "Sampai sekarang, pemerintah baru membagi-bagikan masker. Karena kabut asap ini telah berlangsung beberapa bulan maka saat ini masyarakat tidak hanya membutuhkan masker, tapi juga tabung oksigen. Tolong, pemerintah juga memberi perhatian untuk itu," ucap politikus Nasdem tersebut.