Kamis 22 Oct 2015 10:58 WIB

Kabut Asap, Hampir Setiap Hari Warga Menumpuk di Puskesmas Jambi

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nur Aini
Kepulan asap akibat pembakaran lahan di kaki Gunung Nilo, Jambi, Selasa (20/10).
Foto: Antara
Kepulan asap akibat pembakaran lahan di kaki Gunung Nilo, Jambi, Selasa (20/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabut asap semakin pekat di kawasan Sarolangun Jambi dalam beberapa pekan terakhir. Warga Sarolangun bahkan sudah pasrah dengan kesehatan dan kualitas hidup keseharian mereka yang menghirup asap pekat dan kekuningan.

Dalam pesan singkat yang diterima Republika.co.id, Widodo (30 tahun) salah seorang warga Sarolangun, Jambi bahkan berkeluh kesah kepasrahan mereka menghadapi kondisi asap yang tidak kunjung reda.

Ia mengungkapkan, asap di Sarolangun kian parah dalam beberapa hari terakhir. "Kami dah pasrah, camano lagi," ujarnya kepada wartawan, Kamis (22/10). 

Pada pagi hari, kata warga, jarak pandang sangat terbatas, kurang dari 500 meter. Sehingga berkendara untuk bekerja harus sangat berhati-hati, walaupun sudah menyalakan lampu. "Keluar harus menggunakan masker, tapi kadang ada orang yang sampai bosan pakai masker hingga pasrah bae," tambahnya.

Pegawai Negeri Sipil di Dinas Kesehatan Kabupaten Sarolangun ini bahkan mengungkapkan, kondisi ini telah memperburuk kesehatan masyarakat sangat signifikan. Hampir setiap hari warga menumpuk di puskesmas dengan keluhan ISPA, sakit pernapasan, batuk, dan sakit kepala.

Ia mengakui, harapan masyarakat terhadap pemerintah dahulu sudah terlampau besar, sehingga kini ia tidak tahu lagi harus berharap seperti apa. Ia hanya berharap musim hujan cepat segera datang agar asap di Sumatera segera berkurang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement