Rabu 21 Oct 2015 18:03 WIB

KIH Diyakini Terpengaruh Penetapan Tersangka Politikus Nasdem dan Hanura

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Esthi Maharani
Ruang kerja anggota DPR dari Fraksi Partai Hanura Dewie Yasin Limpo yang tersegel dengan garis KPK (KPK line) oleh penyidik KPK di Gedung Nusantara I Lantai 16 Nomor 1628, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (21/10).(Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ruang kerja anggota DPR dari Fraksi Partai Hanura Dewie Yasin Limpo yang tersegel dengan garis KPK (KPK line) oleh penyidik KPK di Gedung Nusantara I Lantai 16 Nomor 1628, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (21/10).(Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti LIPI, Siti Zuhro menyakini penetapan tersangka politisi Nasdem Patrice Rio Capella dan Hanura, Dewie Yasin Limpo memberikan dampak kepada Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

Menurutnya, citra sebagai koalisi yang bersih dan jauh dari korupsi menjadi tercoreng dengan penetapan tersebut.

"Yang jelas KIH terpengaruh. Ini kan politik pencitraan. Dengan adanya kasus ini, citranya menurun. Padahal, untuk menciptakan pencitraan yang bagus kan susah," katanya, Rabu (21/10).

Ia menyakini penetapan tersangka kepada dua polisi dari partai pendukung pemerintah itu tak sembarangan. KPK, lanjutnya, pasti memiliki bukti.

"KPK tidak bodoh menangkap dua politisi itu kalau tidak punya bukti. Kalau tidak ada fakta hukum, pasti akan ada politisasi di sana," katanya.

Sementara itu, politisi PKB, Daniel Johan meminta agar kasus penetapan tersangka politisi Nasdem dan Hanura tidak dibawa ke ranah politik. Apalagi jika dikaitkan dengan soliditas KIH.

"Urusan hukum jangan dipolitisasi. Serahkan sepenuhnya pada hukum," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement