Rabu 21 Oct 2015 17:49 WIB

Menteri Jokowi-JK Belum Sanggup Jalankan Nawa Cita

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Ilham
Presiden Jokowi
Foto: ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
Presiden Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dianggap belum maksimal. Namun apabila tim kerja Jokowi kompak, bukan mustahil permasalahan yang melilit bangsa saat ini diselesaikan.

Ketua DPP Partai Hanura, Amir Faisal Nek Muhammad mengatakan, sayangnya dari awal kabinet yang dibentuk Jokowi sudah punya masalah sendiri. “Yakni adanya berbagai macam kepentingan sehingga presiden tidak leluasa memilih mana-mana saja orang yang layak menjadi pembantunya,” ujarnya kepada Republika.co.id, Rabu (21/10).

Seiring berjalannya waktu, permasalahan ini memang perlahan dibenahi oleh Jokowi. “Saya lihat sudah positif, tapi belum maksimal,” ucapnya.

Nawacita yang digaungkan Jokowi menjadi satu ekspektasi bagi semua rakyat Indonesia. Namun sayangnya pengimplementasiannya terkendala oleh permasalahan kabinet tadi. “Umumnya menteri tidak sanggup menerjemahkan apa visi Nawacita-nya Pak Jokowi,” kata Amir. Alhasil, Jokowi pun mengambil langkah inisiatif untuk terjun  langsung di masyarakat blusukan.

Kabianet Kerja dinilainya cenderung autis. “Artinya, apa yang mereka lakukan cenderung tidak mengikuti apa yang diminta Presiden,” ujarnya. Amir berharap ke depannya Jokowi-JK mampu melakukan koordinasi sempurna. Pasalnya, selama koordinasi antara Presiden dan orang-orang di sekitarnya lancar, maka apapun bisa dilakukan.

Di sisi lain, Amir berharap jangan sampai ada dua kepentingan di antara Jokowi-JK. Harus satu tujuan yakni membangun Indonesia menjadi lebih baik. “Jangan sampai perintah Jokowi tidak diterjemahkan, saya lihat masih banyak poin yang harus diselesaikan,” kata dia.

Meski begitu, Amir optimis pemerintahan Jokowi-JK bisa terbangun lebih baik. Baik atau buruknya pemerintahan, kata dia, tidak bisa diputuskan hanya dengan mengandalkan satu tahun masa kerjanya mengingat persoalan yang dibereskan terlalu banyak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement