Selasa 10 Sep 2019 20:04 WIB

Bupati Anas-PPNI Kolaborasi Sehatkan Usaha Wisata Warga

Kolaborasi ini diharapkan membuat kepercayaan wisatawan kepada Banyuwangi kian baik.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas
Foto: Pemkab Banyuwangi
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Pemkab Banyuwangi dan DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) setempat berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas pengelolaan kesehatan di sejumlah lingkungan pariwisata di kabupaten tersebut. Kolaborasi ini diharapkan bisa membuat kepercayaan wisatawan kepada Banyuwangi semakin membaik.

”Terima kasih PPNI. Kolaborasi ini merupakan katalog baru dunia pariwisata Indonesia. Apresiasi untuk perawat, para tenaga kesehatan, yang menggagas ini demi peningkatan daya saing pariwisata daerah,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Selasa (10/9).

Dalam kolaborasi itu, para perawat bersiaga membantu peningkatan kualitas kesehatan lingkungan pariwisata sekaligus mengantisipasi bila ada kejadian tak diinginkan menimpa wisatawan. 

Untuk peningkatan kualitas kesehatan di lingkungan pariwisata, sasarannya adalah usaha-usaha wisata milik warga desa, seperti homestay dan kedai makanan lokal. Para perawat dan tenaga kesehatan dilibatkan membantu warga desa mengelola usaha wisatanya secara sehat dan bersih.

”Contoh sederhananya, bagaimana warga desa dibantu wujudkan homestay sehat. Bagaimana sirkulasi udaranya, bagaimana agar tak ada nyamuk penyebab DB, bagaimana menyajikan makanan higienis, mengatur sanitasi. Kalau hotel berbintang tidak perlu didampingi, karena mereka punya duit untuk bayar ahli. Makanya kolaborasi fokusnya membantu usaha wisata milik warga desa, seperti homestay yang kini tumbuh subur,” ujarnya.

Adapun untuk program di destinasi wisata, para tenaga kesehatan bersiaga membantu memantau kesehatan wisatawan. Pilot project-nya di lima destinasi, yaitu Kawah Ijen, Pantai Pulau Merah, Grand Watudodol, Pantai Boom, dan hutan De Jawatan.

Ketua PPNI Banyuwangi, Sismulyanto, menuturkan, perawat melakukan pemantauan kepada wisatawan maupun melakukan tindakan penanganan pertama pada gawat darurat (PPGD) di destinasi.

”Saat wisatawan ke Banyuwangi, apa kita tahu mereka sehat? Padahal ia memiliki riwayat sakit, sehingga tugas kita memberikan pertolongan. Tugas kami adalah menekan angka kematian dan kecacatan di destinasi. Kami ingin menciptakan kondisi bahwa wisatawan yang ke Banyuwangi kesehatannya lebih terjamin karena kerja-kerja para perawat ini,” kata Sismulyanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement