REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Debit air bersih perusahaan daerah air minum (PDAM) Kota Sukabumi terus menurun. Dampaknya, pasokan air bersih kepada ribuan pelanggan dilakukan dengan sistem penggiliran.
Data PDAM Tirta Bumi Wibawa (TBW) Kota Sukabumi menyebutkan, ada tiga sumber mata air yang dimiliki perusahaan tersebut. Pertama, sumber air Batu Karut di Selaawi, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi yang mengalami penurunan cukup besar.
Pada saat normal, debit air di Batu Karut mencapai sekitar 150 liter per detik. Kini, maksimal sebesar 36 liter per detik.
Kondisi serupa terjadi di sumber air Cigadog, Selabintana, Kabupaten Sukabumi yang biasanya mencapai sebanyak 50 liter per detik.Kondisinya sekarang hanya sebesar 22 liter per detik. Sumber mata air terakhir Cinumpang debit airnya menurun dari 250 liter per detik menjadi 130 liter per detik.
‘’Meskipun debit air turun terus, kami berusaha tetap memasok air,’’ ujar Direktur Utama PDAM TBW Kota Sukabumi, Anton Rachman, Rabu (21/10).
Caranya, dengan melakukan sistem penggiliran air kepada para pelanggan.Saat ini jumlah sambungan atau pelanggan PDAM mencapai 20.800 pelanggan. Ribuan pelanggan tersebut akan mendapatkan air secara bergiliran untuk tetap mendapatkan air.
Untuk membantu meningkatkan produksi air bersih ujar Anton, PDAM juga mengaktifkan sebanyak enam sumur artesis. Keberadaan sumur tersebut tersebar di sejumlah titik di Kota Sukabumi.
‘’ Dari enam sumur yang beroperasi hanya menghasilkan debit air 27 liter per detik,’’ ujar Kepala Bagian Produksi dan Distribusi PDAM TBW Kota Sukabumi Toto Sucipto.
Ia menuturkan PDAM juga menyiapkan armada tangki air untuk membantu warga yang kesulitan air bersih.