Selasa 20 Oct 2015 19:30 WIB

Ini Alasan PDIP Gelar Rekening Gotong Royong

Ketua Fraksi PDI Perjuangan Olly Dondokambey
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Ketua Fraksi PDI Perjuangan Olly Dondokambey

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membuka rekening gotong royong dengan menggandeng dua bank nasional, BRI dan BCA. Kerja sama antara PDIP dan dua bank nasional tersebut ditandatangani di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Selasa (20/10).

Bendahara Umum DPP PDIP, Olly Dondokambey dalam kesempatan tersebut mengatakan, pembukaan rekening gotong royong untuk meningkatkan transparansi dana partai sekaligus mencegah korupsi. "Gerakan RGR ini, merupakan kesadaran dari pimpinan PDI Perjuangan untuk melakukan transparansi dana partai sekaligus menjaga kepercayaan publik," katanya.

Olly mengatakan selama ini sumber dana partai berasal dari bantuan negara melalui APBN, sumbangan anggota dan sumbangan sukarela masyarakat. Rekening gotong royong tersebut nantinya akan digunakan untuk menampung sumbangan iuran anggota maupun dari masyarakat.

Sesuai UU Partai Politik, sumbangan masyarakat perorangan maksimal Rp 1 miliar per tahun, sedangkan dari badan hukum maksimal Rp 7,5 miliar per tahun.

Berbeda dengan dana APBN yang diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), sumbangan publik yang terkumpul di rekening gotong royong tersebut nantinya akan diaudit secara periodik oleh akuntan publik yang ditunjuk. PDIP, menurut Olly, juga telah melakukan penandatanganan kerja sama dengan akuntan publik untuk audit.

Hal senada disampaikan Ssekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto. "Dengan adanya RGR, maka semua iuran anggota maupun sumbangan dari publik akan dipublikasikan setelah diaudit oleh akuntan publik," katanya.

Hasto menambahkan, PDIP tidak memandang berapa nilai sumbangan, tapi berharap pada semangat dan konsistensi. PDIP, kata dia, lebih suka mendapat sumbangan Rp 10 ribu untuk kemajuan bangsa, dari pada Rp 1 miliar untuk mendesakkan kepentingan pribadi seseorang.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement