REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor, Bima Arya mengapresiasi upaya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor yang terus meningkatkan pelayanan kesehatan. Meski baru berusia satu tahun, kehadiran RSUD Kota Bogor dianggap bisa memuaskan dahaga warga Kota Bogor akan pelayanan kesehatan.
"Ke depannya tidak hanya harus baik dalam mutu dan kualitas secara medis tetapi juga harus mampu menjangkau seluruh lapisan Kota Bogor," ujar Bima, Senin (19/10).
Menurut Bima, RSUD Kota Bogor merupakan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang perputaran uangnya luar biasa. Hasil keuntungan besar yang dikelola secara profesional, kata dia, tentunya akan dikembalikan kepada warga Kota Bogor dalam bentuk pelayanan.
"Pemkot berkomitmen untuk selalu mendorong peningkatan sarana prasarana dan mengakses bantuan pusat agar RSUD Kota Bogor jadi lebih profesional dan pelayanannya lebih meningkat," kata Bima.
Direktur RSUD Kota Bogor Dewi Basmalah menjelaskan, terdapat 207 kamar di RSUD Kota Bogor. Sebanyak 30 persen di antaranya didistribusikan untuk kelas tiga.
Sayangnya, fasilitas kamar kelas tiga yang disiapkan RSUD Kota Bogor belum mencukupi untuk seluruh pasien yang membutuhkan. Terlebih, hampir 90 persen yang berobat adalah peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
"Solusinya, kami menitipkan pasien di kelas atau kamar lain," ungkap Dewi.
Ia berkata, RSUD Kota Bogor masih mengandalkan bantuan pemerintah terkait penyediaan sarana dan prasarana. Dewi berharap RSUD Kota Bogor bisa lebih berusaha mandiri selain di bidang pengelolaan operasional.
Rencananya, pada 2016 RSUD Kota Bogor akan menambah beberapa lantai. Pembangunan tersebut bertujuan agar RSUD dapat melayani kesehatan bagi warga Kota Bogor secara maksimal.
"Juga akan ditambah beberapa ruang perawatan bagi pasien penderita penyakit khusus, termasuk tersedianya ruangan MRI," katanya.
Dewi menyampaikan, RSUD Kota Bogor memiliki klinik hemodialisa yang baru dibuka dua bulan lalu. Klinik yang memiliki delapan unit bed itu kini dilaporkan telah melebihi kapasitas.
"Ke depannya kami akan menambah 30 unit bed untuk melayani pasien klinik hemodialisa yang cukup tinggi," kata dia.