REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti senior Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mengatakan pada tahun pertama memerintah, Joko Widodo-Jusuf Kalla telah diuji dengan banyak peristiwa yang menggemparkan. Karyono mengatakan konflik dipicu saat penunjukan Komjen Polisi Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kepala Polri.
"Peristiwa yang membuat situasi politik memanas," kata Karyono Wibowo dihubungi di Jakarta, Selasa (20/10).
Karyono menilai langkah penunjukan Badrodin Haiti kemudian merupakan jalan tengah bagi Presiden Jokowi sehingga konflik mereda meskipun masih menyisakan misteri politik dan hukum atas kasus tersebut. Tantangan lain yang dihadapi Jokowi-JK pada tahun pertama adalah belum terbangun sinergi di antara kementerian/lembaga. Menurut Karyono, masih terjadi ego sektoral antarinstitusi dalam menyikapi suatu permasalahan.
"Tantangan paling dahyat pada tahun pertama pemerintahan Jokowi-JK adalah pelemahan ekonomi yang ditandai dengan buruknya sejumlah indikator ekonomi seperti pelemahan nilai tukar rupiah, kenaikan harga barang-barang kebutuhan, perlambatan ekonomi dan serapan anggaran yang rendah," tuturnya.
Untuk mengatasi masalah perekonomian tersebut, Jokowi telah mengambil langkah cepat dengan mengeluarkan sejumlah paket kebijakan. "Hasilnya, tentu tidak bisa instan. Namun, menurut saya ada indikator positif, yaitu penguatan sementara rupiah terhadap dolar dan serapan anggaran yang meningkat," katanya.
Di tengah situasi ekonomi yang kurang sehat tersebut, Karyono berharap tidak ada yang berusaha memancing di air keruh agar perekonomian cepat pulih. "Rakyat selalu yang menjadi korban di setiap pertarungan kepentingan elite," katanya.