REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keresahan atas situasi bangsa hari ini menjadi keresahan bersama anak bangsa yang sangat menjaga masa depan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kinerja pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla selama ini dinilai sangat mengecewakan, menyimpang dari janji-janji kampanye (Nawacita), gagal mewujudkan Trisakti, dan membuat situasi ekonomi nasional bertambah buruk.
"Rakyat sudah muak dengan janji manis karena faktanya rakyat yang terus menerus menanggung beban derita kelaparan dan rasa sakit akibat kebijakan Jokowi-JK yang tak pro rakyat," ujar Sekretaris Jenderal Himpunan Masyarakat Peduli Indonesia (HMPI), Tri Joko Susilo, Senin (19/10) malam.
Menurut Tri, saat ini kondisi rupiah melemah, pemutusan hubungan kerja (PHK) dimana-mana, keperluan sehari-hari melambung tinggi, dan masih banyak lagi janji-janji pemerintah yang tidak ditepati. "Sudah tepat jika rakyat menuntut Jokowi-JK mundur," kata dia.
Muara dari persoalan bangsa hari ini, adalah lemahnya kepemimpinan nasional yang membuat orientasi pembangunan dan pengelolaan pemerintahan tidak sesuai dengan ideologi Trisakti dan Nawacita. Padahal hal ini kerap didengungkan oleh Jokowi saat kampanye Presiden.
"Nawacita itu kini jadi dukacita. Kita ingin melanggengkan keterpurukan atau cabut mandat?," ucap Tri mempertanyakan.