Selasa 20 Oct 2015 03:00 WIB

DPD Inginkan Bela Negara Selamatkan Pemuda dari Miras dan Narkoba

Rep: Amri Amrullah/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah pengunjukrasa dari Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Kalimantan Barat (AMKB) menggelar aksi damai Tolak Bela Negara di Bundaran Digulis, Pontianak, Senin (19/10).
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Sejumlah pengunjukrasa dari Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Kalimantan Barat (AMKB) menggelar aksi damai Tolak Bela Negara di Bundaran Digulis, Pontianak, Senin (19/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Program Bela Negara yang dimulai Kementerian Pertahanan diharapkan menjadi agenda besar menyelamatkan pemuda dan generasi muda Indonesia dari bahaya ancaman minuman keras (miras) dan narkoba.

Anggota DPD asal Jakarta, Fahira Idris mengatakan, program Bela Negara ini harus mampu menyadarkan generasi muda bahwa ancaman pengerusakan moral dan mental telah terjadi pada bangsa ini.

"Mesin-mesin penghancur itu diantaranya narkoba dan miras, yang kini terus menggilas mereka," ujarnya dalam pernyataan tertulis, Senin (19/10). Mereka, tambah dia, harus sadar sedang dilemahkan oleh kehidupan hedonisme.

Hedonisme itu telah menjadikan generasi muda bangsa mengedepankan kekerasan, tawuran, bahkan hingga seks bebas. Jadi Program Bela Negara ini juga harus bergerak simultan dengan aksi-aksi nyata pemerintah dalam melindungi generasi mudanya.

"Negara juga harus menjamin, baik narkoba maupun miras tidak akan menyentuh generasi muda kita," terangnya.

Diperkirakan pada 2020, Indonesia akan mengalami bonus demografi, di mana angka penduduk usia muda produktifnya jauh lebih besar. Hal ini, menurut Fahira, menjadi potensi perubahan bangsa bila pemudanya berkualitas.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement