REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Menyambut tahapan inti pilkada serentak 2015, Polres Kabupaten Tasikmalaya menggelar latihan dan simulasi pengamanan pilkada. Untuk daerah rawan, Polres Tasikmalaya menyiapkan penembak jitu.
Kabag Ops Polres Kabupaten Tasikmalaya Kompol Rikky Aries Setiawan menjelaskan, pola pengamanan yang dilakukan pihak kepolisian dikatagorikan menjadi tiga, yaitu pola aman, pola rawan satu dan pola rawan dua. Ada 2.053 tempat pemungutan suara (TPS) yang masuk dalam status pola aman.
"Sementara, ada 33 TPS yang masuk dalam status pola rawan satu," ujar Rikky usai melakukan latihan pengamanan Pilkada di lapangan Kantor Sekda Kabupaten Tasikmalaya, Senin (19/10).
Penempatan personel di zona yang masuk dalam status pola rawan satu akan lebih diprioritaskan. Daerah yang termasuk zona rawan satu tersebut di antaranya Kecamatan SIngaparna, Cigalontang, Cikalong dan Cipatujah.
Di zona-zona tersebut, pihaknya akan menyiagakan penembak jitu (sniper). "Cara bertindak sniper akan diarahkan ke lokasi yang tingkat kerawanannya paling tinggi," ujarnya.
Rikky mengungkapkan belum ada daerah yang masuk ke dalam status pola rawan dua. Sebab status pola rawan dua hanya untuk lokasi yang pernah terjadi konflik dan ada korban dalam konflik tersebut.
Kapolres Kabupaten Tasikmalaya AKBP Susnadi mengatakan, akan diturunkan sekitar 1.000 personel untuk pengamanan tahapan inti pilkada. Jumlah tersebut terdiri dari 492 personel Polri, ditambah sebanyak 200 personel BKO Brimob dan 100 personel dari unsur TNI serta ditambah anggota Polsek, Polres dan Polda.