REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Kemarau panjang menyebabkan cukup banyak warga di Kabupaten Banyumas, mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Warga yang awalnya sudah memiliki sumur, banyak yang akhirnya menggunakan jasa tukang pembuat sumur bor agar sumurnya yang kering bisa mengeluarkan air lagi.
Risun (47), pembuat sumur bor manual warga Desa Rawalo Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas mengatakan pada musim kemarau dia kebanjiran order. ''Tapi tidak semua permintaan bisa kami layani. Kalau lokasinya berada di wilayah yang di sekitarnya tidak ada sumur yang mengeluarkan air, saya tidak bersedia memenuhi permintaan membuat sumur karena belum tentu juga akan mengeluarkan air,'' jelasnya, Senin (19/10).
Untuk melakukan aktifitas pengemboran sumur, Risun hanya menggunakan peralatan sederhana. Dia hanya berbekal pipa besi beberapa batang, yang diputar dan dihujam-hujamkan ke dalam tanah. ''Denga cara ini, paling dalam kami hanya bisa mengebor hingga kedalaman 15 meter. Itu pun kalau tidak terantuk batu keras di dalam tanah. Kalau terkena batu yangs sulit dengan mata bor, kita pindah ke lokasi lain dari pemilik rumah yang mengorder,'' jelasnya.
Sedangkan untuk ongkos biayanya, dia menyatakan hal itu tergantung kedalaman sumur bor yang dibuat. Namun biasanya, dia mematok harga Rp 1,5 juta untuk kedalaman 10 hingga 12 meter. Uang itu dibaginya bertiga dengan rekan yang membantunya. Untuk pipa paralon dan pompa, dibeli sendiri oleh orang yang meminta jasanya.
Menurutnya, dalam sebulan selama musim kemarau ini, dia bisa menerima order dari 15 orang. Biasanya, orang yang mengorder membuat sumur bor adalah warga yang sebenarnya sudah memiliki sumur. Namun pada musim kemarau ini, sumur tersebut tersebut tidak lagi mengeluarkan air sehingga minta diperdalam.
Pada musim penghujan, Risun mengatakan, sangat jarang yang meminta jasanya membuatkan sumur bor. ''Hanya kadang-kadang saja ada orang yang meminta jasa pembuatan sumur bor di musim penghujan.
Selain banyak yang meminta jasa pembuat sumur bor agar bisa mendapatkan air, di wilayah-wilayah tertentu cukup banyak orang yang mensiasati kebutuhan airnya dengan menyedot dari air sungai yang masih mengalir. Air yang disedot dari sungai tersebut, dialirkan ke tanah yang berada di sekitar sumur terbuka, sehingga resapannya akan kembali mengisi sumur yang tadinya sempat mengering.