Senin 19 Oct 2015 13:41 WIB

Bandara Pekanbaru Lumpuh Lagi

Bandara Pekanbaru
Foto: PANORAMIO.COM
Bandara Pekanbaru

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Pengelola Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru menyatakan aktivitas penerbangan lumpuh sejak Senin pagi (19/10) hingga jelang siang karena kabut asap tebal selimuti wilayah udara sekitar bandara 400 meter.

"Sejak pagi tadi hingga pukul 12.00 WIB siang ini, belum ada penerbangan. Bandara lumpuh lagi, setelah seharian kemarin nyaris lumpuh," papar Airport Duty Manajer Bandara Internasional SSK II, Hasnan Siregar di Pekanbaru, Senin.

Hingga pukul 12.00 WIB, terdapat tujuh aktifitas pendaratan pesawat dilakukan lima maskapai baik rute domestik maupun internasional telah dibatalkan seperti Citilink QZ-936 dari Jakarta dan AirAsia AK-431 dari Kuala Lumpur.

Lalu maskapai Lion Air JT-237 dari Batam, Batik Air I-6852 dari Jakarta, Lion Air JT-390 dari Jakarta, Citilink QZ-932 dari Batam dan Malindo Air OD-310 dari Malaka.

"Sedangkan take off (lepas landas), selain tujuh pesawat mendarat dan ditambah dua pesawat menginap yakni Garuda dan Lion masing-masing tujuan Jakarta. Totalnya ada 16 penerbangan," katanya.

Menurut dia, hari ini total terdapat 78 penerbangan sesuai jadwal dari dan menuju Pekanbaru dengan jarak pandang pada pagi hari pukul 6.30 WIB hanya 100 meter dan kini bertahan pada angka 400 meter, mengakbatkan maskapai urung terbang menuju Pekanbaru.

"Sampai saat ini sudah 22 penerbangan dibatalakan maskapai. Diantaranya 13 penerbangan dibatalkan sejak kemarin dan sebilan 9 penerbangan lagi baru saja konfirmasi pembatalan," terang Hasnan.

Pada waktu normal tidak kurang dari 66 kali pesawat terbang melakukan aktivitas mendarat atau lepas landas melalui Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II dengan jumlah penumpang mecapai 8.000 orang.

Aktivitas penerbangan tersebut dilakukan oleh 11 maskapai baik rute domestik dan internasional seperti Lion Air, Garuda Indonesia, Batik Air, Indonesia AirAsia, Citilink, Susi Air, Silk Air, AirAsia, Firefly, Sriwijaya Air dan Malindo Air.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement