REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Pasangan pengantin yang salah satu atau kedua mempelai mengidap penyakit HIV/AIDS, ternyata cukup banyak ditemukan di Kabupaten Cilacap. Manajer Kasus pada Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Cilacap, Rubino Sri Aji, menyebutkan, pada 2015 ini setidaknya ditemukan ada 12 pasangan pengantin yang mengidap virus HIV/AIDS.
"Dari ke-12 pasangan tersebut, ada empat pasangan yang kedua mempelainya positif mengidap HIV/AIDS. Sedangkan delapan pengantin lainnya, kalau bukan pengantin prianya, ya pengantin wanitanya yang mengidap HIV/AIDS," kata dia menjelaskan, Sabtu (17/10).
Dengan kejadian pernikahan ini, Rubino mengakui, maka potensi penyebaran penyakit HIV/AIDS memang akan semakin menyebar lagi. Bila tidak menularkan penyakit tersebut pada pasangan yang belum terjangkit, anak yang dilahirkan dari pasangan ini juga berpotensi untuk tertular penyakit tersebut.
"Khusus yang empat pasangan pengantin yang kedua mempelainya sudah tertular HIV/AIDS, bisa dipastikan hal itu terjadi karena mereka sudah melakukan hubungan seksual sebelum pernikahan," kata dia.
Namun bagi mempelai yang belum tertular, kata dia, maka hanya tinggal tunggu waktu saja untuk penularan. "Kecuali, bila mereka selalu menggunakan kondom saat berhubungan. Tapi bila mereka menginginkan anak, tentu tidak mungkin bila selalu menggunakan kondom," ujarnya.
Rubino juga menyebutkan, berdasarkan pantauan terhadap ke-12 pasangan yang diketahui mengidap HIV/AIDS, sudah ada tujuh pasangan yang isterinya telah mengandung. Dari tujuh tersebut, empat orang diantaranya sudah melahirkan dan anaknya dinyatakan sehat, karena selama mengandung mendapat pantauan khusus dari KPA, dan melakukan proses persalinan melalui bedah cesar.
"Yang tiga orang ibu hamil lainnya, masih dalam pantauan kami karena masih belum melahirkan. Mudah-mudahan saja, ketiga anak yang dilahirkan kelak, juga bisa terbebas dari virus HIV/AIDS," imbuh dia.
Dia menyebutkan, adanya kasus HIV/AIDS pada calon pengantin ini sangat penting diketahui, karena akan menentukan langkah-langkah selanjutnya agar penularan penyakit tersebut tidak semakin berlanjut. "Dengan pengobatan yang rutin dan terpantau, penularan HIV/AIDS pada bayi mereka bisa dicegah sedini mungkin," ujarnya.
Dia menyebutkan, kasus HIV/AIDS di Kabupaten Cilacap, saat ini memang makin terus berkembang akibat gaya hidup pergaulan bebas yang makin marak. Sejak tahun 2007 silam, jumlah pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Cilacap, secara akumulatif sudah mencapai 666 orang. Mereka berasal dari berbagai kalangan, mulai dari pegawai bank, PNS, pegawai BUMN, pengangguran, hingga petugas paramedis.
"Bahkan dengan gaya hidup pergaulan bebas yang saat ini masih di kalangan anak-anak muda, buka mustahil kelak jumlahnya akan semakin bertambah pesat," jelasnya. Apalagi banyak di antara anak-anak muda tersebut, mengajak anak-anak SMA sebagai teman kencannya.