REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Duta Besar RI untuk Cina merangkap Mongolia Soegeng Rahardjo mengatakan bela negara juga mendukung diplomasi RI di mancanegara.
"Bela negara Warga Negara Indoensia di mancanegara, seperti kita yang berada di Cina, dengan menunjukkan jati diri kita sebagai bangsa dan negara yang besar, berdaulat, tampilkan Indonesia sebagai negara yang toleran, jujur, menjunjung harmonisasi. Berperilaku, bersikap, bertutur sesuai jati diri kita, sehingga kita dihargai bangsa lain, itu bentuk bela negara," katanya, di Beijing, Sabtu (17/10).
Di hadapan mahasiswa Indonesia dalam seminar bertajuk "Indonesia di mata Cina", ia mengatakan, "perilaku, sikap dan tutur bahasa kita menjadi cerminan tentang Indonesia di mancanegara negara. Jika perilaku, sikap dan tutur bahasa kita didasarkan rasa cinta tanah air, kebangggan kepada Tanah Air maka bangsa lain akan menghormati kita tidak saja sebagai individu, tetapi juga sebagai warga negara dari bangsa dan negara yang besar."
Jadi, lanjut Dubes Soegeng, bela negara tidak semata dilakukan dengan mengangkat senjata. "Menjaga nama dan citra baik Indonesia di mancanegara juga merupakan bentuk bela negara. Tidak perlu bela negara dengan membawa pistol kemana-mana," katanya.
Soegeng menekankan, jika bangsa lain sudah menghormati Indonesia maka berbagai upaya diplomasi dapat lebih mudah dijalankan dan kepentingan nasional dalam sebuah hubungan serta kerja sama internasional dapat lebih mudah digapai maksimal.
Lebih jauh Dubes mengatakan hubungan Indonesia dan Cina yang telah berjalan 65 tahun, tidak terlepas dari pasang surut. Pembekuan hubungan selama 23 tahun menyisakan catatan tersendiri bagi Indonesia dan Cina, tentang masing-masing pihak.