Jumat 16 Oct 2015 16:05 WIB

Pengamat: Program Bela Negara Perlu Diperkenalkan Bertahap

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bayu Hermawan
Pengamat intelijen dan militer Wawan Purwanto.
Foto: Republika/Erik PP
Pengamat intelijen dan militer Wawan Purwanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Program Bela Negara yang digagas Kementerian Pertahanan akan melibatkan semua elemen masyarakat Indonesia, tanpa terkecuali.

Pemerintah pun diminta mengenalkan program Bela Negara ini secara bertahap agar rakyat tidak shock dalam pelaksanaannya.

Pengamat intelijen dan militer Wawan H. Purwanto mengatakan persipan teknis bukan hanya pada sistem dan legalitas saja, namun juga perlu pendekatan kepada masyarakat.

"(Bela Negara) ini Perlu diperkenalkan secara bertahap, agar rakyat tidak shock ketika teknis pelaksanaannya," ujarnya, Jumat (16/10).

Pengenalan secara bertahap ini, menurut dia juga penting agar dapat menyamakan pemahaman yang berbeda-beda terkait program Bela Negara.

"Inilah negara demokrasi jadi tidak bisa diterapkan secara langsung," katanya.

Selain itu pengenalan ini penting agar rakyat memiliki sense of belonging atau rasa memiliki bersama menguatkan keamanan bangsa ini.

Namun ia sepakat bila program Bela Negara ini segera dilaksanakan dan tidak ditunda lagi.

Ia beralasan Indonesia sudah cukup terlambat dibandingkan negara lain mengantisipasi infiltrasi ancaman-ancaman keamanan baik dari luar ataupun dari dalam negeri sendiri.

Kementerian Pertahanan akan memulai program Pembentukan Kader Pembina Bela Negara akan secara serentak melalui pendidikan dan pelatihan yang dibuka pada 19 Oktober 2015.

Program Bela Negara ini akan memenuhi komponen cadangan dan komponen pendukung pertahanan negara. Kemenhan mengharapkan pada 2015 setidaknya 4500 Kader Pembina Bela Negara di 45 Kabupaten/Kota se Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement