REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Badan Sosial Lintas Agama (Basolia) Kota Depok kembali menggelar pengobatan gratis di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Depok, Kali Mulya, Kecamatan Sukmajaya. Sedikitnya 111 pasien dari lingkungan sekitar dan kelurahan Kali Mulya, Kamis (15/10).
Ketua Basolia Kota Depok, Nasihin Syahroni mengutarakan, masyarakat sangat antusias mengikuti pengobatan gratis yang diselenggarakan Basolia. ''Ini murni kegiatan sosial yang tidak ada embel-embel apapun. Semuanya bersumber dari swadaya lintas agama Depok, dari Obor Berkat Indonesia (OBI) dan NU Depok,'' ujar Nasihin.
Nasihin mengungkapkan, dari target 300 pasien, pihaknya bisa memberikan pengobatan sebanyak 111 orang pasien dari pukul 08.00-13.00 WIB. Menurutnya, mayoritas pasien banyak yang mendatangi dokter gigi. Dalam kegiatan tersebut dibantu dua orang dokter gigi dan tiga dokter umum dari OBI.
Dengan pengobatan gratis tersebut, ternyata masih banyak masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
"Pemerintah telah mengadakan program BPJS tapi di masyarakat masih ada yang mengharapkan atau belum terjangkau oleh BPJS. Ke depan, kita berharap pelayanan kesehatan di masyarakat harus ditingkatkan dan diperbaiki. Masyarakat belum cukup dengan BPJS, sebab masih ada yang masih segan ke puskesmas, karena antri, tempatnya kejauhan dan kita ambil sela-sela itu untuk dekati mereka," tuturnya yang menambahkan, pihaknya tidak berhenti di sini saja, tapi nanti rencananya akan mengadakan operasi katarak dan bibir sumbing.
Ketua PC NU Depok, Raden Salamun mengungkapkan mendukung kegiatan Basolia karena salah satu tujuannya untuk kemaslahatan umat di dalamnya ada pelayanan kesehatan. Pasalnya, kegiatan tersebut bentuk kepedulian pada masyarakat dan harus di dukung penuh oleh semua pihak.
"Kita sangat mengapresiasi kegiatan Basolia yang merupakan gerakan kerakyatan yang luar biasa dan tak pandang asal usul. Apalagi, kalau kegiatan ini disosialisasikan dengan gencar, tentu akan lebih baik karena mendapatkan dukungan yang lebih banyak dari berbagai pihak," kata Raden.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
