Kamis 15 Oct 2015 20:07 WIB

Fadli Zon: Pemerintahan Jokowi Dapat Rapor Merah

Rep: Agus Raharjo/ Red: Ilham
Wakil Ketua DPR Fadli Zon memasuki kendaraannya usai melakukan pertemuan di gedung KPK, Jakarta, Senin (12/10).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Wakil Ketua DPR Fadli Zon memasuki kendaraannya usai melakukan pertemuan di gedung KPK, Jakarta, Senin (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan genap setahun pada 21 Oktober mendatang. Namun, DPR menilai kinerja pemerintahan Jokowi belum baik sehingga layak diberikan simbol rapor merah.

Wakil Ketua DPR, Fadli Zon memaparkan, hampir setahun menjadi Presiden, masih banyak janji Jokowi yang belum dapat dipenuhi. “Kalau skala susah ya (kinerja Jokowi), ini rapornya masih merah, ya nilainya 5 minus lah,” kata dia di kompleks parlemen Senayan, Kamis (15/10).

Fadli menambahkan, di sektor ekonomi, Jokowi juga pernah menjanjikan bulan September-November ekonomi nasioinal akan meroket. Tapi faktanya, kondisi ekonomi nasional sampai hari ini masih terpuruk. Bahkan, Jokowi juga menjanjikan persoalan asap dapat diselesaikan tahun 2016 nanti.

DPR berharap, Jokowi tidak terlalu mengumbar janji, tapi menunjukkan bukti dengan kinerja yang pasti. Sebab, kenyataannya, kebijakan-kebijakan yang diambil oleh mantan Gubernur DKI Jakarta ini justru membuat sulit kehidupan masyarakat Indonesia dibanding tahun lalu.

Saat ini, terjadi kenaikan harga bahan makanan pokok, kemiskinan semakin banyak, serta kesenjangan ekonomi yang semakin lebar. “Menurut saya, Jokowi harus menumbuhkan iklim kondusif, kondusif itu harus ada kepastian, baik kepastian hukum, maupun iklim berusaha,” imbuh Fadli.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini mengatakan, Jokowi juga harus memermudah investasi terutama domestik. Hal ini diperlukan untuk mencegah semakin meratanya perusahaan nasional yang bangkrut. Akibatnya bangkrutnya perusahaan itu, terjadi banyak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), dan ini sangat berbahaya untuk iklim ekonomi Indoensia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement