Rabu 14 Oct 2015 21:04 WIB

Rhoma Punya Tiga PR untuk Besarkan Partai Idaman

Rep: Agus Raharjo/ Red: Ilham
Ketua Umum Partai Idaman Rhoma Irama menyanyikan sejumlah lagu karyanya saat deklarasi nasional partai Idaman di kawasan Tugu Proklamasi Jakarta, Rabu (14/10).ANTARA FOTO/Zarqoni Maksum
Foto: ANTARA FOTO/Zarqoni Maksum
Ketua Umum Partai Idaman Rhoma Irama menyanyikan sejumlah lagu karyanya saat deklarasi nasional partai Idaman di kawasan Tugu Proklamasi Jakarta, Rabu (14/10).ANTARA FOTO/Zarqoni Maksum

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yudha mengatakan, ceruk pemilih partai Islam mulai mengecil di Indonesia. Menurutnya, pemilih terbesar di Indonesia mulai bergeser pada pilihan ke tengah yang sifatnya rasional serta berbasis pada program-program partai politik walaupun masyarakat Indonesia mayoritas umat Islam.

Menurut Hanta, kondisi pemilih Indonesia membuat Partai Idaman yang dipimpin Rhoma Irama akan semakin mengecilkan ceruk pemilih di Indonesia. Meski begitu, Partai Idaman masih memiliki kesempatan untuk menjadi besar di Indonesia.

Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi Rhoma Irama untuk membawa Idaman menjadi sebuah partai besar. Pertama, keberadaan figur di dalam partai. Rhoma Irama memang memiliki tingkat popularitas tinggi di Indonesia, namun hal itu belum berbanding lurus dengan tingkat elektabilitasnya. Sebab, dalam survei calon Presiden 2014 lalu, tingkat elektabilitas Rhoma masih rendah.

 

Hal itulah yang harus dipertimbangkan Rhoma. Modal popularitasnya sebagai Raja Dangdut memang layak dijadikan dasar, namun Rhoma harus lebih menguatkan citranya sebagai pemimpin partai politik. “Harus ada ‘personal branding’ yang kuat, itu PR untuk Rhoma Irama,” kata Hanta Yudha pada Republika.co.id, Rabu (14/10).

Partai Idaman juga harus memastikan basis pemilih yang jelas. Sebab, partai Islam sudah banyak di Indonesia. Idaman harus lebih menyempitkan ceruk Islam mana yang akan disasarnya. Sebab, beberapa partai juga sudah memiliki ceruk pemilih sendiri.

 

Misalnya, Partai Amanat Nasional (PAN) dengan ceruk pemilih Muhammadiyah, PKB dan PPP memiliki basis pemilih warga Nahdatul Ulama. Jadi, Rhoma harus menentukan ceruk pemilih Islam mana yang akan disasar. Bukan hanya basis pemilih Islam secara luar.

PR ketiga yang harus dipikirkan Rhoma Irama adalah jaring politik yang dimiliki partai. Rhoma harus memikirkan dan meluaskan jaring politik di seluruh Indonesia. Jaring politik ini akan membantu untuk menjaring pemilih untuk partai berlambang ‘cinta’ ini. ”Kalau semua itu dimiliki Idaman, bisa jalan partai ini,” tegas Hanta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement