REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Masih ingat dengan baju kotak-kotak Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang selalu dipakainya saat masa kampanye pemilihan presiden yang lalu. Kini setelah terpilih menjadi presiden, baju kotak-kotak tersebut tidak pernah dipakainya lagi. Namun mempunyai makna yang besar, baju tersebut akan diserahkan ke Taman Pintar Yogyakarta dan menjadi pelengkap koleksi-koleksi yang sudah ada.
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, selain baju bermotif kotak-kotak andalan Jokowi saat kampanye, baju putih lengan panjang milik Jokowi juga akan ditempatkan di Taman Pintar.
Menurutnya, ada beberapa presiden yang telah memberikan koleksinya ke Taman Pintar. Di antaranya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berupa gitar, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur berupa baju koko, Baharudin Jusuf Habibie berupa tanda jasa dan Suharto berupa buku yang dipajang di perpustakaan Taman Pintar Yogyakarta.
Selain baju kotak-kotak, koleksi Taman Pintar juga kini dilengkapi tapak tangan dan kaki Jokowi. Haryadi mengatakan, saat ini Taman Pintar Yogyakarta sudah mengoleksi enam tapak kaki dan tangan para Presiden Republik Indonesia. “Kami sudah mengoleksi enam tapak tangan dan kaki para Presiden RI. Dari Presiden Sukarno hingga SBY dan Sekarang kami merekam lagi tapak kaki dan tangan presiden Jokowi,'' ujarnya, Rabu (14/10).
Rencananya rekaman tapak ini digunakan sebagai model untuk kemudian diproses menjadi relief monumen tapak presiden berbahan perunggu. Relief yang berukuran 45x100 cm ini akan ditempatkan bersama monumen tapak presiden lainnya.
Diakuinya, ada hal menarik di monumen tapak kaki dan tapak tangan para presiden di Taman Pintar ini. Ketika pengunjung menyentuh relief tapak tangan dan kaki tersebut maka akan keluar suara berisi pesan sang presiden. "Untuk suara presiden Jokowi, saat ini masih dalam proses perekaman," katanya.
Menurutnya, semua tapak tangan dan kaki yang ada di Taman Pintar adalah asli direkam dari para presiden kecuali tapak kaki dan tangan Presiden Sukarno. Taman Pintar Yogyakarta kata dia, bukan saja mengoleksi tapak, tetapi juga barang koleksi milik pribadi para presiden. Semuanya itu ditempatkan di sebuah gedung yang diberi nama gedung Memorabilia.