Rabu 14 Oct 2015 08:18 WIB

Masyarakat Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Perlu Pelatihan Intensif

Marwan Jafar
Foto: Republika/Prayogi
Marwan Jafar

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar menyampaikan sejumlah pesan kepada masyarakat Daerah Istimewa Yogtakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur yang ikut dalam Pelatihan Hortikultura Tanaman Sayuran dan Pelatihan Budidaya Ikan Air Tawar, Balai Besar Latihan Masyarakat Yogyakarta, 1-12 Oktober 2015.

Marwan berpesan agar pelatihan perlu dilakukan dengan menggandeng perguruan tinggi untuk penelitian yang bisa langsung diterapkan.

"Misalnya dengan UGM yang punya study perdesaan dengan hasil kajian yang luar biasa besar. Punya daerah binaan, sehingga perlu dibangun.Mereka perlu kerjasama dengan balai besar latihan ini," ujar Marwan dalam keterangan yang diterima Republika.co.id Rabu (14/10).

Berikutnya, Marwan berpesan perlunya sosialisasi bahwa pelatihan ini penting dan bisa dimanfaatkan masyarakat. Para transmigran juga sangat membutuhkan model patihan semacam ini.

"Di Yogyakarta banyak ahli tentang pemberdayaan masyarakat, ahli pertanian dan sebagainya. Makanya perlu dilakukan semacam forum group discution (FGD) untuk hal-hal strategis bagi masyarakat desa, daerah tertinggal, juga transmigrasi."

"Misalnya, buat kajian bagaimana agar transmigrasi kedepannya bisa lebih maju lalu," lanjutnya.

Marwan juga minta bantuan kepada Balai Besar Latihan Masyarakat Yogyakarta untuk ikut memonitor dana desa. Di balai ini ada IPD (indeks pembangunan desa). Harus kita perkuat datanya dan jaga akurasinya. Termasuk soal pengucurkan dana desa tahap satu, dua, dan tahap tiga.

"Saya perlu laporan detail soal itu dan bagaimana progresnya. Penelitian semacam ini bisa dilakukan oleh balai besar latihan yang ada di Yogyakarta ini," ujar Marwan.

Sementara itu, Kepala Balai Latihan, Pengembangan, Data, dan Informasi wilayah Yogyakarta, Jateng, dan Jatim Herwanto Supangat mengatakan, pihaknya memiliki personel sebanyak 62 PNS dan 18 non PNS dengan wilayah kerja Jateng, Jatim, dan DIY.

Pada 2016, pagu anggaran diusulkan sebanyak Rp16,9 miliar, dan Rp6,6 miliar akan dipakai belanja pegawai sedangkan sisanya belanja operasional dan barang.

"Kita siapkan 22 angkatan pelatihan masyarakat, juga pelatihan masyarakat desa dan masyarakat daerah tertinggal sebanyak 11 angkatan. Lokasinya di Bagkalan, Sampang, juga Bondowoso. Lalu ada 10 angkatan ubtuk calon transmigran yang kita fokuskan di Jawa Tengah. Kita juga akan latih 1.290 alumni transmigran 30 angkatan," bebernya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement