Selasa 13 Oct 2015 05:35 WIB

Mendesak, Anggaran TNI Perlu Ditambah

Rep: c 27/ Red: Indah Wulandari
Berbagai atraksi memeriahkan peringatan Upacara HUT TNI ke-70 di Pelabuhan Indah Kiat Merak, Banten, Senin (5/10).  (Republika/Yasin Habibi)
Berbagai atraksi memeriahkan peringatan Upacara HUT TNI ke-70 di Pelabuhan Indah Kiat Merak, Banten, Senin (5/10). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Anggaran yang diberikan kepada TNI dinilai tidak mencukupi kebutuhan.

Anggota komisi I DPR RI Salim Mengga menyatakan bahwa pemerintah sudah seharusnya memberikan anggaran yang sesuai untuk TNI.

"Jika anggaran TNI dikurangi, mau menyelamatkan negara, nggak? Pembangunan alat perang dilakukan saat damai, jika sudah perang ya telat," ujar anggota DPR Fraksi Demokrat pada acara seminar Operasi Militer Selain Perang (OMSP): Sumber atau Solusi Masalah, Jakarta, Senin (12/10).

Pada tahun 2004, TNI mendapatkan kucuran dana dari pemerintah sebeaar Rp 102 triliun. Anggaran tersebut justru berkurang pada APBN 2016 yang hanya mencapai Rp 96,7 triliun.

Menurutnya, langkah tersebut bukan sebuah keputusan yang bijak mengingat pentingnya peranan TNI untuk penanganan keamanan serta tugas pendukung lainnya, termasuk OMSP.

"Indonesia berada di sabuk api, maka ancaman bencana terua datang. Harus diakui TNI yang paling siap untuk menangani ini," kata Salim.

Ia menjelaskan, bahwa TNI tidak melulu menangani perang yang berhubungan dengan senjata. Penanggulangan bencana, teror, serta aspek OMSP yang bisa terjadi kapan saja, seharusnya diperhitungkan pemerintah agar tetap memberikan anggaran yang sesuai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement